SMK Wira Samudera Semarang adalah salah satu contoh sekolah kejuruan yang sesuai dengan prioritas pembangunan nasional dibidang maritim. Kepala Sekolah SMK Pelayaran Wira Samudera, Indri Desianti mengatakan, salah satu keunggulan sekolah yang terletak di Jalan Kokrosono No.70 Bulu Lor Semarang Utara, adalah adanya pemberian sertifikat kompetensi bagi lulusannya. Menurut Indri bulan juli 2017 lalu sekolah ini mendapatkan pengesahan (Approval) program diklat oleh Ditjen.
Perhubungan laut. Sehingga setelah mendapatkan Approval lulusan dari sekolah ini tidak hanya mendapatkan ijazah SMK dari Kemendibud jika lulus, tapi juga berhak mengikuti dan mendapatkan sertifikasi profesi perwira kapal niaga yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan yaitu sertifikat ANT/ATT IV. "Sertifikat profesi kepelautan yang diakui oleh International Maritime Organization, dimana bisa digunakan untuk bekerja sebagai perwira kapal di kapal dalam maupun luar negeri".
Kepala Sekolah, Indri mengatakan, manajemen sekolah mempunyai peralatan- peralatan dan laboratorium praktik yang diperlukan oleh sebuah SMK Pelayaran dengan standar Indonesian Seafarer Quality Standard System (QSS) program Diklat ANT/ATT-IV. Untuk prospek ke depanya, SMK Pelayaran Wira Samudera sudah menjajaki kerja sama dengan dunia kerja dengan perusahaan asing asal Jepang di sektor maritim.
Hal itu diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepakatan (memorandum of understanding / MoU) dengan perusahaan Fuji Busan Jepang di gedung SMK Pelayaran Wira Samudera. Indri mengatakan dengan adanya kerja sama ini, sekolah dapat melakukan singkronisasi kurikulum. Melalui kerja sama tersebut hal-hal yang diajarkan di SMK Pelayaran Wira Samudera bisa sesuai dengan dunia usaha dan dunia kerja di Jepang.
"Dengan adanya Mou ini kami optimistis anak-anak didik di SMK kami bisa terserap 100 persen di dunia usaha dan dunia industri," kata Indri. Indri berharap, setelah Jepang nanti akan disusul dengan negara lainnya seperti Korea dan masih ada lagi beberapa negara yang akan melakukan Mou dengan sekolah kami.
Saat ditemui, Manager Operasional PT Internanational Mitra Sejati, Riyanto, mengatakan, sekarang ini dalam dunia kerja sangat di perlukan konsep link and match. Konsep itu merupakan konsep keterkaitan antara lembaga pendidikan dengan dunia kerja, atau keterkaitan antara pemasok tenaga kerja dengan penggunanya.
"Dengan link and match ini suatu lembaga bisa mengadakan kerja sama dengan pihak lain khususnya dengan perusahaan atau industri agar siswa bisa magang di perusahaan tersebut," kata Riyanto. Untuk mewujudkan hal tersebut pihaknya melakukan pendekatan sosial dan pendekatan ketenagakerjaan. Menurutnya Pendidikan formal dianggap sebagai penentu dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dan titik temu antara pendidikan. "Produktivitas kerja, dengan asumsi semakin tinggi mutu pendidikan, semakin tinggi produktivitas kerja," kata Riyanto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H