Mohon tunggu...
informasi dan  berita smk
informasi dan berita smk Mohon Tunggu... Buruh - informasi dan berita smk

informasi dan berita smk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Taruni SMK Wira Samudera Ketakukan Seperti Melihat Hantu (Terapi SEFT)

6 September 2019   15:35 Diperbarui: 6 September 2019   15:35 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Rabu, 15 Agustus 2019, SMK Pelayaran Wira Samudera Semarang mendatangkan komunitas bersih-bersih Masjid. Komunitas bersih-bersih Masjid ini didatangkan bukan untuk membersihkan sekolah melainkan untuk menerapi taruna/taruni yang memiliki sakit. Yaaa.... sakit jasmani mauun sakit rohani. Dalam rangka untuk mempersiapkan generasi muda yang handal maka sekolah memfasilitasi terapi yang luar biasa ini. Terapi tersebut adalah terapi SEFT. Terapi tersebut merupakan terapi biasa tetapi memiliki dampak yang sangat luar biasa. Bagaimana tidak terapi yang hanya dilakukan selama 3 menit dapat mengubah hidup seseorang yang ber tahun-tahun bahkan ber puluh-puluh tahun terjebak sakit. Memijat bagian-bagian saraf di tubuh kita, ada 9 titik syaraf yang dipijat dengan kedua ujung jari kita.

Untuk keberhasilah terapi SEFT siswa/taruna yang diterapi harus mengucapkan doa secara lirih hingga telingga sendiri mendengarnya, doa tesebut adalah doa keihklasan dan keprasahan, ucapan doa tersebut adalah "yaa Alloh sya ihklas dengan rasa sakit ini (yang di derita taruna/taruni) dan aku pasrahkan kesembuhannya hanya padamu ya Alloh."

Salah satu taruni SMK Pelayaran Wira Samudera ada yang Pobia (takut) terhadap cicak. Ketakutannya dengan cicak sejak dia kecil. Jangankan pegang lihat saja dia sudah histeris ketakutan itu jarak 2-3 meter. Nah........sampailah pada awal terapi. Komunitas bersih-bersih masjid yang sedari awal sudah mengetahui jika salah satu taruni kami pobia cicak maka terapi SEFT dikhususkan terlebih dahulu untuk terapi pobia. Taruni yang sudah siap di ruang kelas nautika 1 tiba-tiba bubar ramai, Taruni Sukma lari dan naek kursi.

Hal tersebut karena salah satu staf batalion membawa cicak yang di taruh di plastik. Wajar saja taruni Sukma ketakutan karena dia pobia cicak. Salah satu ustat menghampri taruni Sukmadan menenagkannya, dan memanggil salah satu taruni untuk membantu terapi. Terapipun dimulai dengan runtutan awal memijt bagian dada bagian kanan di bawah puting, ditekan dan di putar berlawanan jarum jam sambil taruni Sukma mengucap doa.

Hal tersebut dilakukan selama 1-2 menit. Dilanjutkan pijatan di 9 titik syaraf, yaitu kepala bagian atas, bagian alis dalah. Alis luar, 2 cm di bawah mata, bawah hidung, di dagu, pertemua tulang dada, bawah ketiak kanan-kiri, dan dada bawah puting. Semua titik tersebut di pijat dengan kedua ujung jari penerapi. Sedangkan yang diterapi sembari mengucapkan doa keihklasan dan kepasrahan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Setelah melakukan serangkaian terapi pertama lebih tenang dan rileks. Dari pihak pak Ustat mencoba memberikan ilustrasi jika cicak ada di bahu dia, dengan tenang taruni Sukma hanya menengok bahunyaada cicak benar atau tidak. Kemudian pak Ustat mengulangi terapi untuk kedua kalinya dengan dibantu salah satu taruni lainnya. Terapi kedua dilakukan persis sma dengan langkah-langkah diterapi pertama. Dan alhasil setelah rentetan terapi kedia dilakukan.... taruni Sukma berani melihat benar-benar cicak yang dibawa mendekat oleh staf batalion.

Awalnya fari ujung pintu, mendekat lagi jarak 1m, dan lagi hinggi di depan taruni Sukma.....yeeeeee dia berani pegang walaupun masih sedikit geli. "saya ngak nyangka bisa pegang cicak, dari dulu saya kalau lihat cicak didinding langsung histeris ketakutan. Mending liat setan daripada lihat cicak." seketika satu ruangan gembira tertawa mendengar pernyataan taruni Sukma. Yeeeeeeeeee............ terapi yang luar biasa hebat biasa mengubah ketkutan orang, celetuk salah satu taruni yang berada di ruangan tersebut.

Semoga terapi ini terus membawa dampak yang positif, memberikan penyembuhan bagi semua orang yang merasa takut dengan suatu hal. Tidak hanya kesembuhan bagi yang mengalami sakit badan, tetapi bagi orang-orang yang mempunyai sakit batin, ketergantungan, merasa kecil, merasa tidak bisa. Karena tdak ada yang tidak mungkin jika kita niat dan diikuti doa yang ihklas dan pasrah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun