Mohon tunggu...
informasi dan  berita smk
informasi dan berita smk Mohon Tunggu... Buruh - informasi dan berita smk

informasi dan berita smk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Taruna SMK Pelayaran Wira Samudera Dipaksa Merokok (Terapi SEFT)

6 September 2019   13:14 Diperbarui: 6 September 2019   13:16 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesempatan luar biasa dari kampus SMK Pelayaran Wira Samudera Semarang. Yang beralamatkan di Jl. Kokrosono No. 70 Bulu Lor Semarang Utara, melakukan terapi untuk taruna/taruni. Tetapi yang dilakukan bukan sembarang terapi, melainkan terapi yang mengharuskan taruna menghisap rokok. Mendengar kalimat ini kalian pasti akan bingung dan tidak sedikit akan memandang atau berpikiran negarif dengan sekolah kami.

Sebelum pikiran negatif kalian berkembang kemana-mana, kami jelaskan terapi apa yang sampai mengharuskan taruna menghisap rokok. Terapi SEFT namanya, yaaa... terapi yang sangat sederhana langkah-langkahnya tetapi sangat besar manfaatnya. Mengubah pola pikir seseorang, mengubah kebiasaan seseorang, bahkan menyembuhkan sakit seseorang. Terapi yang hanya mengandalkan pijatan dititik-titik syaraf pada bagian badan dapat memberikan manfaat besar. Titik syarat tersebut meliputi 9 titik

Terapi SEFT dalam terapinya mempunyai beberapa tahapan.

Tahapan ke-1) The set-up bertujuan untuk memastikan agar aliran egergi tubuh kita terarahkan dengan tepat. Langkah ini kita lakukan untuk menetralisir "psychologrcallreversal" atau "perlawanan psikologi" (biasanya berupa pikiran negatif, misalnya Saya tidak bisa melepaskan diri dari rokok, saya tidak mampu, saya takut ular, saya takut cicak, dll. Jika keyakinan negatif seperti itu terjadi, maka berdoa dengan kusyu' ihklas dan pasrah, yaaa.....Alloh,,meski...(keluhan anda) saya ihklas, saya pasrah kesembuhan hanya padaMu" inilah obat dari pikiran negatif, kesakitan, rasa takut yang selama ini kita derita. Anda yang tidak dapat lepas dari rokok. Beberapa kalimat yang anda ucapkan dengan pasrah dan ihklas berulang-ulang selama terapi disebut dengan the set-up.

The set-up dilakukan dengan 2 aktivitas, yang pertama adalah mengucap kalimat seperti di atas dengan rasa ihklas dan pasrah sebanyak 3x. Dan yang kedua adalah sambil mengucap dengan pasrah kita menekan dada kita tepat dibagian "sore spot" (titik nyeri). sedangkan Tahapan ke (2) The tune-in, untuk masalah emosi kita melakukan "the tune-in" dengan cara memikirkan sesuatu atau peristiwa spesifik tertentu yang dapat membangkitkan emosional negatif yang kita hilangkan.

Dalam tahapan ini adalah dengan cara merasakan rasa sakit lali mengarahkan pikiran kita ketempat rasa sakit dan sambil terus melakukan 2 hal, hati dan mulut kita mengatakan "saya ihklas, saya pasrah...ya Alloh dan sya pasrahkan kesembuhan hanya pada-MU". bersamaan dengan The tune-in kita melakukan langkah ke-3), yaitu The Tapping, merupakan langkah dengan mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik tertentu di tubuh kita sambil terus tune-in. Titik-titik tertentu dibagian tubuh kita adalah kunci dari "The Major Energy Meridians" yang jika diketuk beberapa kali dibagian tetentu akan memberi dampak akan ternetralisirnya ganguan emosi atau rasa takut yang kita rasakan. Karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal dan seimbang kembali.

Berikut adalah titik-titik yang menjadi kunci di tubuh kita, yaitu: (1) Crown (titik di atas kepala) (2) eye Brow, titik permukaan alis mata, (3) Sidc of the eye, diatas tulang disamping mata, (4) Under the Eye, 2cm dibawah mata, (5) Under the nose, tepat di bawah hidung, (6) Chin, diantara dagu dan bagian bawah bibir, (7) Lonar Bone, di ujung tepat bertemunya tulang dada, (8) Under the Arm, di bawah ketiak sejajar puting, (9) Bellow Nipple, 2.5 cm di bawah puting susu (pra)/ 2cm di bawah puting susu (perempuan)

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dari tahapan terapi SEFT diatas, sebagian banyak taruna SMK Pelayaran Wira Samudera melakukan secara bertahap dan didampingi oleh beberapa ustat yang dari komunitas bersih-bersih masjid. Ustat Heru yang sedari awal mendampingi terapi SEFT memberi pengarahan yang sederhana. Pengarahan untuk terapi tidak hanya diterapkan pada taruna/ni melainkanp Salah satu terapi yang paling banyak diikuti adalah terapi kecanduan rokok. Tidak dapat dihindari pergaluan yang tanpa kontrol membawa taruna mengenal rokok sejak dini. Taruna kamipun sebagian besar kecanduan nikotin yang dihisap dari tembakau (rokok). Terapipun dimulai, beberapa taruna yang berda di ruang kelas sudah disediakan rokok, ada bermacam-macam merek rokok.

Awalnya pecandu diminta untuk menghisap rokok beberapa kali 3x sampai 4x langkah ini di sebut the set-up yang bertujuan untuk memastikan aliran egergi tubuh kita terarah dengan tepat. Langkah ini dilakukan untuk menetralisir pikiran negatif yang spontan dari menghisap rokok. Setelah itu, masing-masing taruna dibantu temannya untuk menekan titik nyeri dan diputar berlawanan arah jarum jam, dan diikuti dengan doa yang ihklas dan pasrah yang diucap oleh taruna yang diterapi. Baru dimulai pijatan sederhana di 9 titik di bagian tubuh kita.

Masing-masing titik dipijat dengan kedua ujung jari selama 2-3 menit. Sambil melakukan pijatan pecandu tetap mengucapkan doa secara khusu' dengan hati ihklas dan pasrah. Setelah langkah Tapping (memijat titik-titik tertentu) selesai dilakukan barulah taruna pecandu rokok dipersilahkan menghisap kembali rorok yang sam. Dan..... alhasil taruna yang sudah kecamduam sejak dini merasa pusing, mual, rasa pait, bahkan ada yang merasakan rokok itu amis, bau bangkai, getir, Sudah hampir 2 bulan saya tidak merokok karena dibarak, kemarin saya ijin pesiar (pulang) saya kembali merokok dan rasanyapun nikmat sekali. "Setelah saya menerima terapi SEFT, rokok yang biasanya buat saya ngeflay nikmatnya selangit, sekarang rasanya pahit sepahit obat, bau bangkai" ujar Novin (16th) salah satu taruna yang berasal dari Semarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun