Mohon tunggu...
Toba Ethos
Toba Ethos Mohon Tunggu... Freelancer - www.tobaethos.my.id

Suka membahas seputar dunia Batak. 🏧 Dukung kami lewat www.trakteer.id/tobaethos

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tuak Bukanlah Bagian dari Adat Batak Toba, akan tetapi Minuman Tradisional Turun Temurun

31 Januari 2022   20:01 Diperbarui: 31 Januari 2022   20:33 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam sehat bagi seluruh sahabat Toba Ethos dimana saja berada, jangan lupa ikuti protokol kesehatan saat keluar rumah. Tulisan kali ini akan membahas tentang seputar fakta minuman keras (Miras) tradisional tuak yang selalu dikaitkan masyarakat awam sebagai bagian dari adat Batak Toba.

Tuak memang minuman beralkohol tradisional Batak Toba ,namun bukanlah bagian dari prosesi adat Batak Toba. Yang artinya, Tuak bukanlah salah satu unsur atau syarat dari segelah jenis kegiatan upacara adat baik pesta nikah, meninggal, lahiran dan lainnya.

Mungkin sahabat Toba Ethos bertanya-tanya kenapa tuak selalu muncul di acara pesta adat Batak Toba?

Jawabannya benar, tuak memang kerap muncul dan sangat mudah ditemui disetiap acara adat pesta nikah Batak, karena tuak tersebut disediakan oleh para penjual yang berjualan di sekitar pesta.

Mengingat para undangan bapak-bapak dominan menggemari tuak jadi ini merupakan kesempatan para pedagang mengais rejeki dengan menjual tuak.

Perlu dicatat, tuak tidak pernah disediakan oleh penyedia pesta dan juga tidak ada prosesinya di dalam acara pesta adat berlangsung. Ok, sudah jelaskan. Jikapun ada ditemukan miras berjenis Bir di acara pesta nikah Batak, itu juga bukan bagian dari adat Batak, bir tersebut adalah bentuk terimakasih dari keluarga yang berpesta. Tidak semua daerah yang melakukan hal tersebut  dengan memberikan sebotol bir hanya dibeberapa daerah saja.

Karena acara pesta pernikahan adat Batak itu tergolong lama, jadi para tamu undangan bapak-bapak lebih suka nongkrong sambil minum tuak dibandingkan minum kopi sambil menunggu uduran (giliran masuk acara pesta).

Jadi jika ada yang mengatakan tuak bagian dari acara adat Batak, sahabat Toba Ethos sudah bisa menepisnya dengan tulisan ini.

Tuak memang memiliki kadar alkohol, namun jika dikonsumsi sewajarnya mungkin akan memberikan efek yang positif bagi tubuh. Akan tetapi, jika dikonsumsi melebihi dari takaran sewajarnya maka akan berdampak buruk bagi kesehatan. Namun, sebaiknya jangan mengkonsumsi tuak jika Agan dan Sista ingin hidup sehat.

Demikianlah penjelasan seputar fakta minuman tuak, semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan dapat mengedukasi pembaca, terimakasih sudah singgah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun