Mohon tunggu...
Fajar Azay
Fajar Azay Mohon Tunggu... -

cari tahu tentang saya di http://infoana.com/

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Dongeng| Seikat "Sandal" dan "Sepatu"

30 April 2017   10:38 Diperbarui: 1 Mei 2017   20:19 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Toloong… toloooong…teriak si sepatu

Tanpa di sadari, ketika pak Abdullah berlari, beliau menginjak  kubangan air yang becek dan berlumpur…

Pyaaar…

Dan sepatu pak Abdullah pun jadi kotor, basah dan bauu…

Sepatu pun menais jengkel di jalan… nampaknya ia terhitung kelelahan dikarenakan mesti berlari-lari… Sesampainya di rumah, si sepatu tertunduk malu dan selalu saja tunjukkan kesombongannya..

Lalu pak abdullah menyikat sepatunya itu untuk menghilangkan lumpur. Karena sepatu pak abdullah terbuat berasal dari kulit maka lama sekali untuk sanggup kering. Pak Abdullah cuma menjemurnya di depan kamar mandi.. Karena cuaca terlalu dingin, sepatu pun terhitung terlalu kedinginan dikarenakan ia masih basah…

Esok harinya ketika matahari terbit, dan cuaca hari minggu yang cukup cerah.

Pak Abdullah menjemur sepatu kesayangannya itu di bawah terik matahari… Awalnya badan si sepatu menjadi hangat, namun dikarenakan terlalu lama di jemur dan terik matahari tambah panas, si sepatu pun jadi kepanasan hingga berkeringat. Namun perihal itu tidak terjadi lama, 2 jam lantas tiba-tiba langit mendung lagi dan hujan deras pun lagi mengguyur kota. Pak abdullah tidak sadar jikalau hujan turun, beliau tengah terlelap tidur.  Si Sandal pun mencoba berteriak, namun selalu saja pak Abdullah tak sanggup mendengarnya. Si sepatu menangis meronta-ronta dikarenakan nasibnya kini lagi-lagi apes. Kini ia tak lagi sanggup menyombongkan dirinya pada si sandal. Ia malu terlalu maluuu… Kulitnya yang mengkilat, jadi sedikit pucat.  

Sandaaaal… sandaaaalll…. Tolooong akuuu…. Bantu akuuu saan… aku minta maaf sama kamuu…jerit si sepatuu..

Iya sepatuu… aku akan menolongmuu… Sandal berdoa agar pak Abdullah langsung bangun dan membawa sepatu masuk ke di dalam rumah.. Dan bersyukur dikarenakan tidak lama lantas ternyata pak Abdullah bangun dan tersontak kaget dikarenakan hujan begitu deras. Beliau langsung membawa sepatu masuk ke di dalam rumah… Sepatu menangis sekeras-kerasnya menyesali atas kesombongannya pada sandal.. selanjutnya ia mminta maaf pada si sandal…

Huhuhuuu…hiks.hiks… sandaaal… maafkan akuu yaa…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun