Mohon tunggu...
Travel Story

Cara Membuat Jumbrek Khas Paciran Lamongan

24 September 2017   13:27 Diperbarui: 24 September 2017   13:30 3438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wilayah pesisir pantai utara (pantura) kecamatan paciran memang menjadi wisata lamongan. Selain punya wisata, kecamatan paciran juga punya makanan khas yaitu "jumbrek". Mungkin kita terdengar aneh waktu pertama kali mendengar kata-kta jumbrek tapi, percayalah makanan yang terbuat dari campuran tepung beras, santan, dan sirup gula ini sangat enak. Nah, bacalah dibawah ini cara pembuatannya.

Pertama, tepung beras diaduk dengan santan, proses pengadukan ini kurang lebih memakan waktu 25 menit. Pada waktu yang sama, sirup gula siwalan direbus dengan sedikit air didalam tungku kayu bakar. Proses paling lam dalam tahapan membuat jumbrek kira-kira memakan waktu satu jam hingga sirup mendidih. Sirup yang digunakan sirup gula merah siwalan.

Kedua, setelah mendidih sirup gula merah siwalan dituangkan pada adonan tepung beras dan santan yang yang sudah dicampur tadi. Lalu tambah sedikit tepung tapioca untuk menambah tekstur kenyal. Kemudian semua adonan diaduk hingga rata. Dan kalau musim nangka biasanya ditambah dengan irisan nangka. Adonan ini kemudian dituang kedalam daun lontar yang telah dibentuk menjadi kerucut menyerupai trompet yang panjangnya kira-kira 25cm

Ketiga, Saat semua adonan sudah dimasukkan kemudian dikukus dalam sebuah kukusan kuno yang ditaruh di dandang. Kukusan dan dandang ini sama seperti yang digunakan untuk menanak nasi zaman dulu Kurang lebih butuh waktu 30 menit hingga jumbrek benar-benar matang. Dalam waktu 30 menit dandang harus dibuka tutupnya agar adonannya tidak menggelembung.

Silahkan mencoba semogaa bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun