Mohon tunggu...
shainaaney
shainaaney Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relations Student

The self is too whole to be contained by labels. 🧿 Incoming Undergraduate International Relations Student

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sinergi untuk Kemajuan: Pemberdayaan Perempuan Melalui Pengembangan Hubungan Interpersonal di Desa Kebonagung

18 Juli 2024   09:50 Diperbarui: 18 Juli 2024   09:58 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini, topik pengembangan hubungan interpersonal semakin relevan dan penting untuk dibahas, terutama dalam konteks pemberdayaan perempuan. Perempuan sering dikaitkan dengan diksi-diksi dan paradigma yang seringkali menjebak perempuan untuk keluar dari zona nyamannya dan Mengembangkan potensi yang dimiliki sepenuhnya. Tim PPK Ormawa BEM FISIPOL UMY 2023/2024 dengan antusias mengadakan sesi pelatihan kedua pada "Sekolah Srikandi" dengan mengusung tema "Membangun Hubungan Interpersonal yang Harmonis Dalam Lingkup Sosial." yang berfokus pada pengembangan hubungan interpersonal, memberikan wawasan dan perspektif baru kepada Masyarakat Perempuan Desa Kebonagung bahwasanya dalam mewujudkan keberhasilan pemberdayaan masyarakat, kemampuan mengembangkan hubungan interpersonal menjadi hal yang penting dalam membangun lingkungan yang harmonis. 

Syakira Amalia Isyaroh S. Pd. selaku Narasumber yang memiliki kemampuan dalam bidang interpersonal, menjelaskan bahwa "-hubungan interpersonal adalah interaksi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang melibatkan komunikasi, saling pengertian, dan kerjasama. Syakira juga menekankan perbedaan antara hubungan interpersonal dan intrapersonal, di mana hubungan intrapersonal adalah hubungan yang terjadi dalam diri individu, melibatkan refleksi dan pemahaman diri sendiri. Fungsi utama dari hubungan interpersonal mencakup kerjasama, kepemimpinan, mendengar secara aktif, dan menggunakan empati sebagai senjata untuk mengasah kemampuan interpersonal." Ucapnya.

Syakira juga menambahkan bahwa "Empati merupakan bentuk kesadaran sosial, merupakan kemampuan untuk memahami emosi dan penyebab suatu hal terjadi pada orang lain. Hal ini sangat relevan dalam mengembangkan kondisi dan keadaan emosional orang lain." Ulasnya. Dalam konteks ini, Syakira menjelaskan bagaimana perempuan sering terjebak dalam stigma masyarakat yang menganggap mereka sebagai makhluk lemah dan sensitif. Padahal, empati dan sensitivitas perempuan merupakan alat yang dapat digunakan perempuan untuk memahami kondisi dan situasi di lingkungan sekitarnya.

Di pertengahan acara, sebelum melanjutkan sesi pemaparan materi, Tim PPK Ormawa BEM FISIPOL UMY menampilkan ice breaking yang dipandu oleh Panitia dengan melakukan peregangan tubuh dengan diberlakukannya senam bersama peserta Sekolah Srikandi selama 5 menit.

Sesi selanjutnya, Syakira selaku Pemateri menayangkan video berdurasi 10 menit yang dimoderatori oleh Najwa Shihab dari Media berita Narasi Newsroom, membahas terkait enmansipasi wanita, urgensi perempuan untuk saling mendukung, dan pentingnya kesempatan dan akses bagi perempuan untuk mengembangkan potensi dalam diri sepenuhnya. Metode pemberdayaan perempuan yang dibahas mencakup urgensi perempuan untuk menempuh pendidikan, membantu sesame perempuan dalam krisis, validasi ekspresi perempuan secara objektif dan penuh empati, saling menunjukkan kepedulian, mendukung bisnis dan usaha perempuan lainnya, serta mendukung perempuan lainnya dalam menjalani perannya sebagai seorang Ibu.

Data yang ditunjukkan United Nation Women (2019) menunjukkan bahwa dari tahun 1992 hingga 2018, perempuan hanya berperan sebesar 13% dalam mediasi upaya perdamaian, Syakira menegaskan bahwa melalui data ini, terdapat indikasi bahwa perempuan dapat berkontribusi dalam mediasi apabila perempuan mau Mengembangkan kemampuan Negosiasi dan Komunikasi interpersonal yang dapat diterima oleh lawan bicara dalam upaya penyelesaian suatu konflik di lingkungan sekitarnya.

Pelatihan hari kedua "Sekolah Srikandi" diakhiri dengan semangat kebersamaan dan tekad untuk terus membangun hubungan interpersonal yang harmonis di masyarakat. Seluruh peserta diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari menawarkan bantuan kepada tetangga hingga menjaga komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekitar mereka. Dengan demikian, pemberdayaan perempuan di Desa Kebonagung tidak hanya menjadi slogan, tetapi wujud nyata dalam tindakan sehari-hari. Tim PPK Ormawa BEM FISIPOL UMY 2023/2024 berharap bahwa pelatihan ini menjadi langkah awal yang signifikan dalam membangun masyarakat yang lebih kuat dan saling mendukung.

Perempuan Bersatu, Bergerak Padu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun