Mohon tunggu...
Inezia Sukonco
Inezia Sukonco Mohon Tunggu... Lainnya - Blog

Mahasiswa Komunikasi Universitas Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Film

Cerminan Feminisme di Dalam Mulan (2020)

14 Oktober 2020   21:28 Diperbarui: 14 Oktober 2020   23:22 2468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai, kawan pencinta film! Kembali lagi kita bersama-sama akan membahas atau mengulik film-film dengan teori-teori di dalam masyarakat, nih! Kali ini, kita akan membahas mengenai bagaimana film Mulan (2020) mencerminkan feminisme di dalam film tersebut. 

Feminisme

Nah, sebelum kita membahas lebih banyak lagi mengenai film ini, kita harus tau dan paham dulu nih, sebenarnya apa sih feminisme itu? Feminisme merupakan sebuah gerakan untuk menghilangkan adanya dominasi sosial terhadap kaum perempuan di dalam masyarakat dan mendukung adanya kesetaraan gender baik dalam bidang sosial, politik, maupun ekonomi (Tong dalam Swirsky dan Angelone, 2015).

Feminisme hadir dikarenakan adanya pandangan dari masyarakat mengenai kurangnya kemampuan yang dimiliki oleh kaum perempuan. Pandangan ini sendiri dibentuk dari budaya patriarki yang hadir di dalam masyarakat.

Berdasarkan Swirsky dan Angelone (2015), feminisme memiliki 3 ideologi dasar, yaitu:

  1. kesadaran akan adanya sejarah mengenai eksploitasi, pengikisan nilai, dan tekanan bagi kaum wanita.
  2. memiliki tujuan untuk meningkatkan social standing kaum wanita dalam mengusahakan kesetaraan gender.
  3. mengkritik secara aktif mengenai aktivitas intelektual dan ideologi gender.

Lalu bagaimana cara Mulan (2020) mencerminkan feminisme di dalam filmnya?

Seperti yang kita ketahui, Mulan ikut dalam kelompok prajurit perang dikarenakan ia menggantikan ayahnya yang sudah tua yang dipaksa oleh pemerintah untuk ikut perang, dikarenakan ia tidak memiliki anak laki-laki sama sekali.

Mulan (2020)
Mulan (2020)

Dari awal mula film ini lah, sudah jelas bagaimana budaya pada masa itu hanya memandang bahwa hanya laki-laki lah yang bisa dan mampu untuk turun langsung atau terjun ke medan perang. Dari penjelasan di atas pun, sudah bisa kita lihat bahwa Mulan juga memiliki keberanian yang sama besarnya dengan para kaum laki-laki yang lain yang jelas ikut dalam kelompok perang tersebut.

Mulan juga rela untuk mempertaruhkan dirinya untuk keluarganya, meskipun ia hanyalah seorang perempuan.

Ditambah lagi, Mulan pun akhirnya diminta bantuannya secara personal untuk menjadi seorang Emperor's Guard, dikarenakan Mulan berhasil untuk melindungi sang Emperor.

Mulan (2020)
Mulan (2020)

Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa seorang wanita juga bisa memiliki keberanian serta skill yang sama atau bahkan lebih dibandingkan dengan kemampuan yang dimiliki oleh kaum laki-laki dan ini akhirnya menyanggah pemikiran bahwa kaum perempuan tidak dapat atau tidak mampu untuk ikut berperang.

Sanggahan inilah yang bisa kita anggap sebagai kritik dari landasan atas gender yang ada di dalam masyarakat, yang secara mayoritas memiliki atu menganut budaya patriarki di dalamnya.

Dengan film inilah jelas terlihat kekuatan dan pengabdian dari seorang wanita terhadap keluarga dan juga terutama untuk dirinya sendiri. Dengan film ini juga lah, kemampuan wanita diperlihatkan jelas ke ranah publik, yang menekankan bahwa kaum wanita juga bisa sama dengan kaum laki-laki, baik di dalam masyarakat, maupun di bidang yang biasanya hanya dianggap sebagai "pekerjaan laki-laki" saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun