Media sosial merupakan salah satu media yang pamornya makin melejit dari hari ke hari. Mungkin kalian tahu mengenai perkembangan media sosial dalam negeri, tapi tahukah kalian mengenai perkembangan media sosial di salah satu negara terbesar di dunia yaitu Negri Panda atau Tiongkok? Yuk kita cari tahu bersama-sama!
Fase Internet
Berdasarkan Fischer-Schreiber (2012) dalam jurnalnya yang berjudul Social Media in China ini menyatakah bahwa di Tiongkok, fase perkembangan atau sejarah internet dibagi menjadi beberapa fase. Fase-fase tersebut antara lain adalah:
- Fase pertama terjadi antara 1986 sampai 1992. Pada fase ini, penggunaan internet masih sangat terbatas yang hanya bisa digunakan oleh beberapa komputer di lab-lab penelitian. Mungkin kamu juga bertanya-tanya, kenapa sih perkembangan internet di Tiongkok ini baru dimulai pada akhir 1900an? Nah ini dikarenakan internet benar-benar pertama kali dibentuk pada September 1987 di sana.
- Fase kedua terjadi antara tahun 1992 sampai 1995. Pada fase ini perkembangan internet terjadi dalam skala besar. Perkembangan-perkembangan ini terjadi dalam bentuk jaringan-jaringan projek dan pembentukan infrastruktur jaringan informasi nasional.
- Fase ketiga terjadi antara tahun '95 hingga '97. Dalam fase ini, pemerintah semakin meningkatkan upaya dalam membangun infrastruktur untuk jaringan informasi dengan tujuan industri teknologi dapat memberikan keuntungan bagi pertumbuhan ekonomi negara.
- Maka dari itu, pemerintah mulai menetapkan beberapa teknologi dan peraturan untuk mengatur keamanan informasi di internet bagi masyarakat.
- Fase keempat atau fase terakhir terjadi antara tahun '98 hingga saat ini. Fase ini terjadi pada saat internet sudah menjadi medium yang sangat berpengaruh bagi masyarakat. Mengapa begitu? Ada 4 alasan yang mempengaruhinya, yaitu
- Internet yang murah dan dapat diakses siapapun,
- Generasi digital asli,
- Mendekatkan kerabat yang jauh,
- Adanya control dan sensor pada media cetak atau televisi.
Media Sosial di Tiongkok
Setelah tahu perkembangan internet di Tiongkok, sekarang saatnya nih kita bahas mengenai sosial media di sana.
Berdasarkan OkeZone, pemerintah Tiongkok lebih mengedepankan penggunaan media sosial milik perusahaan lokal bagi masyarakat. Mengapa begitu? Hal ini dikarenakan supaya pemerintah lebih mudah dalam mengawasi media-media sosial di dalam negri, terutama dalam hal mengkritik kebijakan pemerintah.
Alasan lain semakin besarnya media sosial lokal dalam masyarakat Tiongkok ini dikarenakan adalah pemblokiran Facebook, Twitter, dan YouTube oleh pemerintah Tiongkok.
Meskipun begitu, masih ada perkembangan jaringan lokal yang tidak terpengaruh pemblokiran pemerintah bagi masyarakat yang mau mengakses media-media sosial luar tersebut. Akan tetapi, pamor dari media sosial tersebut masih akan tetap kalah dengan media sosial lokal karena pengguna di Tiongkok lebih memilih bahasa China karena lebih familiar dengan mereka.
Lalu media sosial apa saja sih yang paling eksis atau banyak digunakan di kalangan masyarakat Tiongkok? Berdasarkan Digital Report milik We Are Social dan HootSuite, per Januari 2020 media-media sosial inilah yang menjadi Top 3 media sosial yang paling sering digunakan di Tiongkok:
WeChat (digunakan oleh 78% pengguna internet Tiongkok)
Weibo (digunakan oleh 56% pengguna internet Tiongkok).
Baidu (digunakan oleh 50% pengguna internet Tiongkok).
Karakteristik Pengguna Media Sosial Tiongkok
Setiap pengguna internet, atau media sosial, secara spesifik, pasti memiliki kebiasaan atau habit tertentu di tiap-tiap negara, berdasarkan budayanya.
Lalu apa sih perbedaan perilaku dari pengguna media sosial di Tiongkok dengan para pengguna media sosial di Barat?
Fischer-Schreiber (2012) menyatakan bahwa pengguna media sosial di Tiongkok lebih sering menggunakan media sosial dibandingkan pengguna di Barat, dan lebih menganggap kehidupan dunia maya mereka dibandingkan kehidupan di dunia nyata.
Li Shanyou (dalam Fischer-Schreiber, 2012), yang merupakan CEO dari ku6.com, salah satu perusahana televisi daring terbesar, menyatakan bahwa, bagi masyarakat Barat, internet dianggap sebagai perpustakaan dimana informasi dapat didapatkan dan juga menjadi tempat untuk membuat hidup menjadi lebih baik, sedangkan bagi masyarakat Tiongkok, internet merupakan arena bermain dan untuk berkomunikasi, serta menjadi tempat pelarian dari dunia, atau kebebasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H