Hari ini saya berkenalan dengan teman baru yang ternyata teman saya dari kuliah D3 dulu. Berawal dari facebook dan menyepakati akan pergi joging bersama akhirnya kami bertemu di Pemda Bogor. Ini sudah beberapa kali dalam kehidupan yang saya alami bertemu teman hanya lewat jejaring sosial dan mereka kemudian menjadi teman baik saya.
Dulu pernah ketika saya akan pergi ke Ceko, saya berkenalan dengan PPI Ceko melalui jejaring sosial (Facebook). Bahkan mereka yang membantu saya membooking tiket Praha-Berlin. Bukan hanya itu, mereka juga merelakan waktunya untuk menjemput saya di bandara, keliling ceko, dan mentipkan saya di sebuah rumah yang amat saya tak sangka, yaitu di kediaman Uni Mel V. Mereka adalah orang-orang hebat  yang tak pernah "itung-itungan". Mereka adalah Mba Titis, Agy, Agis, Keluarga Uni Mel V, dan PPI Ceko lainnya.
Bayangkan baru bertemu saja saya sudah dijamu sedemikian ramah, apalagi keluarga Uni Mel V, saya dibolehkan bermalam di rumahnya. Bahkan pertemanan kami tak hanya sebatas berhenti di Ceko, saat mereka pulang saya sangat antusias untuk bertemu dan ingin menjamu mereka di rumah saya. Alhamdulilahnya, Saya, Â Mba Titis, dan Agi tahun kemarin sempat melaksanakan buka puasa bersama. Tak hanya itu, Mba Titis yang hobinya travelling sempat berkunjung ke rumah Uni Mel V di Lampung dan sempat bantu-bantu jika ada event pameran universitas bersama Uni Mel V. Â Saya juga sempat mampir ke rumah Mba Titis di Ponorogo bulan Januari lalu.
Tidak hanya itu, ketika saya akan ke Jerman pun saya dibantu oleh Yesua, seorang PPI jerman yang berbaik hati menjemput saya di terminal Berlin dan mengantarkan saya ke hostel. Dan Alhamdulilahnya, sering sekali jika saya pergi ke luar kota saya menghubungi beberapa teman saya dan mereka dengan senang hati membantu saya ketika saya berada di sana.
Mereka juga yang membuat saya sadar, bahwa pertemanan bukanlah sebuah ajang mencari bakat yang mana yang terbaik yang harus dipilih salah satunya. Pertemanan bukan pula harus si kaya dengan si kaya atau si miskin dengan si miskin. For real, pertemanan tidak memandang apakah Anda kaya, apakah Anda seorang anak yang pintar, apa jabatan Anda, dimana Anda tinggal, dimana Anda bekerja, dan tidak memandang unsur SARA. Jika kita berbuat baik, maka kita akan mendapatkan yang baik pula.
Tapi perlu diwaspadai pula, terkadang ada  segelintir orang yang memanfaatkan kemudahan berkomunikasi melalui jejaring sosial. Tak sedikit orang yang dimanfaatkan, diculik, bahkan hingga dibunuh oleh orang jahat yang memperkenalkan dirinya melalui jejaring sosial (Nauzubilah Minzalik). Sebaiknya jika Anda akan berkenalan dengan seseorang , Anda cari tahu terlebih dahulu mutual friends atau ada baiknya dia diperkenalkan oleh teman Anda sendiri.
Pagi ini saya joging, makan soto mie, makan bakso, dan ngobrol dari hulu ke hilir ngalor ngidul bersama teman baru saya, Alie Fikry. Dia bercerita tentang Paris dimana dia sekolah di sana untuk kpentingan pekerjaannya dan saya bercerita tentang kenapa saya jadi Mapres haha. Semoga dia bisa menjadi salah satu teman atau sahabat saya saat ini dan seterusnya.
Dan bukankah menjaga sebuah hubungan silaturahmi itu bisa memperbanyak rezeki dan memperpanjang umur seseorang? ^.^
[caption id="attachment_306753" align="alignnone" width="300" caption="Uni Mel V saat dirumahnya, Ceko"][/caption]
[caption id="attachment_306754" align="alignnone" width="300" caption="Mba Titis Kesayangan :*"]
[caption id="attachment_306755" align="alignnone" width="300" caption="Malem Minggu bersama Agy (Kiri) dan Agis (Kanan)"]
[caption id="attachment_306756" align="alignnone" width="150" caption="Joging Bareng Alie"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H