Karya sastra adalah bentuk ekspresi manusia melalui tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media utamanya untuk menyampaikan pesan, emosi, imajinasi, dan pemikiran. Karya sastra mencakup berbagai genre dan bentuk, seperti puisi, prosa, drama, novel, cerpen, dan esai.
Menghubungkan karya sastra dengan konteks budaya merupakan upaya untuk memahami bagaimana karya sastra tidak hanya mencerminkan nilai-nilai, norma, dan tata nilai dalam suatu masyarakat, tetapi juga bagaimana karya sastra itu sendiri dipengaruhi oleh konteks budaya yang di mana ia dihasilkan.
Pentingnya menghubungkan karya sastra dengan konteks budaya adalah agar kita dapat menghargai dan memahami lebih dalam pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, serta bagaimana karya sastra dapat menjadi cerminan kehidupan dan pemikiran dalam suatu masyarakat pada waktu tertentu.
Contoh karya sastra yang berhubungan dengan konteks budaya adalah novel "Laskar Pelangi" oleh Andrea Hirata, novel ini menggambarkan kehidupan di pulau Belitung, Indonesia, dan menceritakan perjuangan sekelompok anak dalam memperoleh pendidikan meskipun menghadapi berbagai keterbatasan.
Melalui kisahnya, Andrea Hirata menyoroti nilai-nilai budaya, semangat gotong royong, dan pentingnya pendidikan dalam masyarakat Indonesia. Melalui karya tersebut tidak hanya menawarkan cerita yang menarik, tetapi juga memberikan pandangan mendalam tentang budaya dan nilai-nilai masyarakat tempat cerita itu berasal
Cindy Aulia
Universitas Pamulang
FKIP PGSD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H