Kekurangan Wuling AIR EV
1. Harga Masih Relatif Mahal
Konsumen  beranggapan Wuling Air EV adalah mobil kecil atau micro car. Jadi, harusnya dari sisi harga tidak sampai Rp 300 juta. Apalagi di negara asalnya yaitu Cina, Wuling bisa menjual mobil listrik di bawah Rp 100 jutaan (HongGuang Mini EV). Sementara untuk Air EV ini memang baru ada di Indonesia.
2. Ukuran Ban yang Sulit Dicari
Kekurangan Wuling Air EV berikutnya adalah ukuran ban yang kecil. Ukuran ban yang digunakan Wuling Air EV memang tidak umum untuk saat ini. Peleknya berdiameter 12 inci dan dibalut ban berukuran 145/70.
3. Setir Juga Masih Kurang Nyaman
Selain kursi dan jendela, setirnya terbilang masih kurang nyaman. Pegangan setir kurang empuk. Lalu, pengaturannya hanya bisa digerakkan atas bawah tidak bisa depan belakang. Di samping keterbatasan tersebut, fitur-fitur setir sudah lengkap seperti standar mobil pada umumnya. Ada pengaturan tuas untuk berbelok, lampu sen, wiper, dan lain-lain.
4. Tidak Tersedia Fast Charging
Wuling Air EV tidak dibekali kemampuan pengisian cepat atau arus DC. Mobil listrik ini hanya bisa menggunakan arus AC. Jadi, pengisiannya membutuhkan waktu yang cukup lama. Wuling Air EV membutuhkan waktu 2,5 jam, saat diisi di SPKLU Pertamina. Untuk itu, Wuling menyarankan pemilik Air EV untuk mengisi daya mobilnya di rumah semalaman sebelum menggunakan mobil keesokan harinya.
Nah itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dari Wuling Air EV. Bagaimana, tertarik untuk mencobanya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H