Gadis itu terpaku di depan sepiring nasi plus ayam kesukaannya. Mendadak kenyang. Barusan orang-orang yang lewat di sampingnya menyebutkan nama laki-laki itu. Rona mukanya sontak memerah, mengalahkan pijaran warna merah jilbabnya. Tema hari ini memang api, tapi dia sungguh tak menyangka perasaannya akan sehangat ini.
"Kok gak dimakan?"
"Kenyang."
"Hah? Bukannya tadi bilang laper banget?" Tan penasaran. Melihat sekeliling, Tan menangkap sekumpulan kakak kelas sedang berdebat keras. Arah jam satu dari tempat mereka duduk, mereka membahas kualifikasi para kandidat calon ketua. Salah satunya adalah dia. Laki-laki yang namanya, hanya nama, mampir ke telinga Taffy, sahabatnya yang mendadak kenyang itu.
Tan membuang napas.
Cinta itu benar-benar tak tahu diri.Batinnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H