Setiap hari, kita dihadapkan dengan berbagai pilihan yang membutuhkan keputusan agar dapat menjalani hidup. Mulai dari hal sederhana, seperti hari ini mau makan apa, hingga keputusan besar yang dapat mengubah karir dan arah hidup kita. Pernahkah kamu membuat pertanyaan atau dialog pada dirimu sendiri terkait keputusan yang pernah kamu ambil? Misalnya, saat kamu akan memutuskan untuk tinggal jauh dari rumah, kamu memikirkan hal seperti "apakah aku akan sanggup hidup jauh dari rumah?", "apakah finansialku memadai?", dan sebagainya. Proses pengambilan keputusan ini mengandalkan dialog internal yang disebut sebagai komunikasi intrapersonal.Â
Dalam artikel ini, saya akan membahas secara mendalam terkait bagaimana komunikasi intrapersonal berperan dalam pengambilan keputusan, jenis-jenisnya, faktor penentu, dan strategi untuk mengelolanya agar menghasilkan keputusan yang lebih efektif dan bijaksana.Â
Menurut Devito (2013), komunikasi intrapersonal ialah suatu komunikasi yang terjadi dalam diri individu, meliputi pemikiran, refleksi, dan evaluasi pribadi. Misalnya, ketika kita bertanya pada diri kita seperti, "apa pilihan ini baik untuk masa depanku?" atau "apa konsekuensi dari tindakan ini?". Sehingga dalam hal ini, komunikasi intrapersonal adalah proses berbicara atau berdialog secara sadar maupun tidak sadar.Â
Dialog internal ini memainkan peran penting dalam membantu kita memahami emosi, nilai, dan prioritas. Berdasarkan pendapat Adler dan Rodman (2017), komunikasi intrapersonal juga melibatkan self-talk, yakni percakapan mental yang dapat memengaruhi persepsi dan keputusan seseorang. Dengan dialog internal yang sehat, dapat membantu seseorang lebih sadar akan kebutuhan, emosi, dan motivasi pribadi sehingga pengambilan keputusan akan menjadi lebih terarah.
Terdapat beberapa jenis komunikasi intrapersonal, sebagai berikut:Â
1. Self-talk, yakni pemikiran verbal yang sering kali bersifat otomatis.Â
2. Refleksi diri, merupakan proses evaluasi terhadap pengalaman masa lalu.Â
3. Visualisasi mental, yakni membayangkan hasil atau konsekuensi dari suatu tindakan.Â
4. Pemrosesan emosi, dengan mengidentifikasi dan memahami perasaan yang muncul.
Bagaimana peran komunikasi intrapersonal dalam pengambilan keputusan?Â
1. Membantu mengidentifikasi masalahÂ
Komunikasi intrapersonal membantu kita untuk memahami inti dari masalah yang dihadapi. Misalnya, ketika kamu merasa tidak puas dengan pekerjaanmu, maka dialog internal dapat membantu mengidentifikasi apakah masalahnya adalah pekerjaan itu sendiri atau ada faktor lain, seperti lingkungan kerja, atau kurangnya apresiasi.Â
2. Mempertimbangkan dan mengevaluasi opsiÂ
Melalui komunikasi intrapersonal, kita dapat mempertimbangkan berbagai opsi yang tersedia, termasuk risiko dan manfaatnya. Misalnya, ketika memilih jurusan kuliah, seseorang mungkin berdialog dengan dirinya sendiri: "Manakah jurusan yang lebih kusukai, teknik atau seni? Jurusan mana yang memberikan prospek karir lebih baik, tapi tetap sesuai dengan minatku?".Â
3. Mengurangi bias kognitifÂ
Adanya bias kognitif, seperti overconfidence atau confirmation bias, sering kali memengaruhi pengambilan keputusan. Dengan berdialog secara rasional, kita dapat mempertimbangkan sudut pandang lain dan mengurangi kecenderungan untuk membuat keputusan yang terburu-buru. Misalnya, daripada hanya mencari informasi yang mendukung pandangan tertentu, kamu dapat menanyakan "apa argumen yang berlawanan, dan apakah aku sudah mempertimbangkannya?".Â
4. Membangun kepercayaan pada diri sendiriÂ
Komunikasi intrapersonal yang positif, seperti menggunakan afirmasi, dapat memperkuat kepercayaan diri dalam membuat keputusan. Contohnya adalah dengan mengatakan pada diri sendiri hal seperti ini, "oke, semua informasi yang saya butuhkan untuk membuat keputusan sudah ku dapatkan. Dengan begini, keputusan yang telah aku tentukan merupakan keputasan terbaik untukku". Â
Namun, ada beberapa faktor-faktor penting yang dapat memengaruhi komunikasi intrapersonal seseorang, lho!Â
1. Pengalaman masa laluÂ
Seperti yang dijelaskan oleh Bandura (1986), pengalaman masa lalu memengaruhi bagaimana seseorang berbicara kepada dirinya sendiri. Keberhasilan sebelumnya dapat menciptakan dialog internal yang positif, sementara kegagalan dapat menimbulkan ketakutan atau keraguan.Â
2. Nilai dan keyakinan pribadiÂ
Menurut Schwartz (1992), nilai-nilai individu memengaruhi cara mereka memproses informasi dan membuat keputusan. Nilai seperti kejujuran atau empati sering kali menjadi landasan dialog internal.Â
3. Lingkungan sosialÂ
Bronfenbrenner (1979) menyatakan bahwa interaksi dengan lingkungan sosial, termasuk keluarga dan teman, memengaruhi kualitas komunikasi intrapersonal seseorang. Dukungan sosial yang kuat cenderung menghasilkan dialog internal yang lebih sehat.Â
4. Kesehatan mental dan emosionalÂ
Menurut Lazarus dan Folkman (1984), stres dan emosi negatif dapat menghambat komunikasi intrapersonal yang efektif. Individu yang menghadapi tekanan tinggi cenderung membuat keputusan yang impulsif.
Lalu, adakah strategi agar bisa mengambil keputusan dengan baik? Tentu ada, dengan strategi mengelola komunikasi intrapersonal berikut, kamu akan mampu membuat keputusan sendiri dengan baik:
 1. MindfulnessÂ
Melatih mindfulness dapat membantu kita mengenali dialog internal yang negatif dan mengubahnya menjadi pemikiran yang lebih konstruktif. Dengan mindfulness, kita belajar untuk menerima pikiran dan emosi tanpa menghakimi, sehingga lebih fokus pada solusi daripada masalah.Â
2. Self-reflectionÂ
Melakukan refleksi diri memungkinkan kita untuk belajar dari pengalaman masa lalu. Misalnya, seseorang yang pernah membuat keputusan tergesa-gesa dapat menggunakan pengalaman itu untuk membuat keputusan yang lebih bijak di masa depan.Â
3. Membuat catatan atau daftarÂ
Menuliskan pro dan kontra dari setiap opsi dapat membantu memvisualisasikan pilihan yang tersedia dan membuat proses pengambilan keputusan lebih terstruktur.Â
4. Afirmasi positifÂ
Menggunakan afirmasi positif dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan. Contohnya adalah dengan mengatakan, "aku mampu menghadapi konsekuensi dari keputusanku dan memutuskannya dengan bijak".Â
5. Meminta pendapat orang lainÂ
Meskipun komunikasi intrapersonal adalah proses internal, tidak ada salahnya untuk mendengarkan pendapat orang lain agar membantumu memperkaya perspektif dan memberikan wawasan tambahan.
Mari kita perhatikan contoh permasalahan berikut:Â
"Rina adalah seorang mahasiswa baru yang diterima di dua program studi, yakni psikologi dan teknik informatika. Ia merasa bingung karena keduanya memiliki daya tarik tersendiri. Melalui dialog internal, Rina mengevaluasi minat dan tujuan jangka panjangnya. Ia mencatat kelebihan dan kekurangan dari setiap program studi. Psikologi sesuai dengan minatnya dalam memahami manusia, tetapi ia khawatir tentang prospek karir kedepannya. Teknik informatika menawarkan peluang kerja yang luas, tetapi ia merasa kurang percaya diri dalam matematika. Rina juga merenungkan pengalaman masa lalunya, seperti saat menikmati membantu teman-temannya dalam memahami masalah pribadi mereka. Dengan mengingat hal ini, ia menyadari bahwa psikologi adalah pilihan yang lebih cocok untuknya. Ia menggunakan afirmasi positif seperti, "aku akan sukses jika mengikuti passion ku", untuk mengatasi keraguannya. Akhirnya, Rina memilih psikologi dengan keyakinan bahwa ia akan berkembang di bidang yang ia sukai." Â
Berikut contoh kasus lain, terkait dampak PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada pengambilan keputusan:Â
"Selama masa pandemi COVID-19, banyak orang menghadapi tantangan emosional yang memengaruhi komunikasi intrapersonal mereka. Pembatasan Sosial memaksa banyak individu untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan diri mereka sendiri yang dapat memperkuat dialog internal positif maupun negatif. Misalnya, seorang remaja yang mengalami isolasi sosial mungkin menghadapi dialog internal yang penuh dengan keraguan diri sendiri, seperti, "apakah aku cukup baik?" atau "mengapa temantemanku tidak menghubungiku?" Situasi ini menunjukkan pentingnya mengelola komunikasi intrapersonal dengan cara yang sehat untuk menghindari dampak negatif terhadap keputusan dan kesejahteraan mental."
Maka, dapat disimpulkan bahwa komunikasi intrapersonal merupakan elemen penting dalam pengambilan keputusan yang efektif. Proses ini membantu seseorang memahami masalah, mengevaluasi pilihan, dan membuat keputusan yang rasional dan sesuai dengan tujuan hidupnya. Dengan mengelola dialog internal melalui strategi seperti mindfulness, refleksi diri, dan afirmasi positif, seseorang dapat mengoptimalkan proses pengambilan keputusan dan mencapai hasil yang lebih baik. Jadi, mulailah mengelola komunikasi intrapersonalmu untuk membuat keputusan yang lebih bijak. Dengan memahami cara pikiranmu bekerja, kamu dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih efektif dan percaya diri.
Mulailah mengelola komunikasi intrapersonalmu untuk membuat keputusan yang lebih baik. Temukan lebih banyak tips dan informasi di https://bk.fip.unesa.ac.id/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H