Aku berdarah bugis asli yang lahir dan besar di surabaya. ayah asli orang makassar dan ibu asli orang enrekang tapi lahir dan besar di palopo. Â Tahun lalu aku dan keluarga ku pergi mudik untuk lebaran dan kumpul keluarga di palopo, tempat kelahiran ibu.Â
Tahun lalu ayah tidak bisa ikut mudik karena sedang berlayar, Ayah bekerja sebagai koki kapal. Kebetulan tahun lalu kita ikut mudik gratis dri BUMN.
Setahun sekali biasanya BUMN membuka pendaftaran mudik gratis dan kebetulan tahun lalu kakak ku mendaftarkan ikut mudik gratis ke makassar naik kapal pulang pergi.Â
Lama perjalanan surabaya-makassar naik kapal kurang lebih 1 hari. Kemarin kita berangkat hari selasa pukul 24.00 tapi sampainya dimakassar hari kamis pukul 02.00 pagi. Sesampainya di makassar kita mampir di rumah keluarga ayah dan besoknya kita naik travel ke palapo lamanya perjalanan 8 jam jadi kita berangkat dari sore sampainya pagi di rumah paman.
Saat hari lebaran setelah kita pulang sholat idul fitri kita pergi ke rumah om masamba ramai-ramai lama perjalanan hanya 1 jam sampainya disana kita salam-salaman setelah itu kita makan. Disana ada . Disana ada  Buras, Ketupat, Dangkot, Coto makassar, Opor dan masih banyak lagi makanan khas sulsel.
 ini adalah buras, buras terbuat dari beras dicampur santan lalu di dibungkus dengan daun pisang dan  per 2 atau 3 biji buras dengan tali rafian seperti di gambar dan di kukus hingga matang.
 belakang rumah. kebetulan di belakang rumah banyak kebun dan ada gunung, di atas gunung itu ada goa. kita selalu main ke goa tersebut tiap pulang ke enrekang.Â