Contoh kehidupan dari orang tua juga sangat penting. Misalnya orang tua yang kehidupan rumah tangganya harmonis, pasti akan menginspirasi anak-anaknya untuk meniru kehidupan yang harmonis dan langgeng seperti orang tua mereka.
Selain itu, pendapatan orangtua atau jumlah pendapatan/penghasilan dalam sebuah keluarga yang cukup  akan memperbesar kemungkinan anak-anak dari keluarga tersebut bersekolah ke jenjang pendidikan yang setinggi mungkin. Pengapatan keluarga juga berperan sangat penting.
Tingkat pendidikan yang rendah berpotensi bagi anak-anak, khususnya anak-anak perempuan untuk lebih memilih menikah di usia yang relatif sangat muda. Dengan anggapan untuk mengurangi biaya atau mulut yang harus di beri makan sehingga mereka berkorban untuk menikah.
Apabila anak-anak perempuan menikah di usia yang masih sangat muda, mengurus diri sendiri pun mereka belum tahu caranya, bagaimana mereka akan mengurus suami dan anak-anaknya? Bukankah akan lebih banyak lagi lahir generasi yang kurang berkualitas di masa depan ?
Tingkat pendidikan yang rendah juga berpotensi untuk ibu hamil dan bayi mengalami gizi buruk. Mereka kurang paham dan mungkin tidak tahu seperti apa makanan yang mengandung vitamin dan gizi yang baik. Yang penting perut kenyang.Â
Tingkat pendidikan yang rendah juga menyebabkan mereka mendapatkan pekerjaan dan gaji yang kurang layak. Pendapatan yang kurang layak, sekali lagi, berimbas terhadap kesehatan dan juga kecukupan terpenuhinya edukasi bagi keluarga.
Saat kita menginginkan dan mengangankan generasi masa depan kita membaik, membaik secara ekonomi, membaik secara moral, hendaklah kita memulainya dari sekarang, dari keluarga kita sendiri.
Agar supaya anak-anak kita kelak mendapatkan contoh dan bukti hidup bahwa masa depan cemerlang itu memang ada dan layak untuk di perjuangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H