Mohon tunggu...
indriyas
indriyas Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

ibu rumah tangga, blogger, content writter, freelancer http://www.indriariadna.com http://meubelmart.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jangan Sia-siakan Masa Depan Anak, Rencanakanlah Pendidikannya

13 Agustus 2016   20:24 Diperbarui: 13 Agustus 2016   20:32 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metamorfosa kehidupan

Mempunyai pasangan hidup, salah satu impian saya yang ala-ala Cinderella Love Story. Membayangkan mempunyai suami setampan pangeran dan kaya seperti anak raja dan kemudian mempunyai anak-anak yang secantik peri dan malaikat.

Faktanya, suami saya tidaklah setampan pangeran dan tidaklah sekaya raja..... {maafkan aku suamiku}. Sepertinya impian saya tentang happily ever after harus berakhir. Karena setelah menikah, kami di hadapkan pada realitas berupa setumpuk tanggung jawab dan sebagian besar di antaranya adalah biaya-biaya yang harus di bayar dengan uang, bukan dengan cinta. 

Saya dan suami sama sekali tidak mempunyai pengalaman dalam hal mengatur keuangan sampai suatu ketika anak kami harus masuk sekolah, jenjang playgroup dengan uang gedung  sebesar RP. 4 juta rupiah yang tidak bisa di tawar. Dengan biaya SPP per bulan RP. 250.000

Mahal ?

Iya memang mahal tetapi kualitas sekolah dan guru-gurunya sebanding dengan kemahalan SPP-nya.

Dan selama kami orangtuanya masih bisa membiayai anak kami di sekolah itu, mengapa tidak?

Permasalahan mulai timbul saat saya di PHK sedangkan penghasilan saya saat itu memang di alokasikan khusus untuk biaya sekolah anak dan biaya pengeluaran rumah tangga. Sempat down tetapi untunglah suami masih bisa mengcover semua biaya tersebut.

Stigma negatif asuransi

Dulu saya sangat bodoh [meskipun sekarang berkurang..... sedikit haha]  terutama karena mudah sekali percaya dengan perkataan orang lain entah itu teman atau keluarga yang faktanya mungkin tidak benar.

Banyak yang mengatakan bahwa asuransi adalah membuang-buang uang saja. Setiap bulan atau tahun kita mengeluarkan uang tetapi uangnya tidak pernah di kembalikan kepada kita. Demikian salah satu tetangga saya pernah berkata.

Saat itu dengan bodohnya saya percaya. 

Satu hal yang kemudian mengubah pandangan saya  tentang asuransi saat itu adalah rasa penasaran.  Juga terutama karena saya takut tidak bisa membiayai sekolah anak hingga jenjang pendidikan tertinggi. Di tambah lagi pengalaman bahwa saya pernah di PHK.

Dari situ kemudian saya mulai rajin searching, googling  dan membaca tentang berbagai produk asuransi dan investasi via internet.

Mengapa harus mempunyai asuransi jiwa?

Asuransi jiwa adalah asuransi yang memberikan perlindungan jiwa anda atau kita sebagai tertanggung atas risiko finansial yang mungkin timbul apabila terjadi kejadian yang tidak di inginkan. Maka orang-orang yang secara finansial tergantung kepada kita [suami/istri/anak] akan terjamin secara finansial.

Asuransi jiwa juga di gunakan untuk tujuan investasi, perencanaan pensiun, proteksi kecelakaan tenaga kerja dan kelangsungan pendidikan anak [sumber : website Bumiputera]

Saya kemudian teringat saat saya di PHK, perasaan sedih, tidak percaya, menyalahkan diri sendiri terutama karena perasaan tidak mampu menjamin biaya sekolah anak saat itu.

Akhirnya saya mengerti, asuransi terutama asuransi jiwa adalah layaknya payung. 

Di rumah, mau tidak mau kita harus mempunyai setidaknya 1 payung. Untuk apa? Untuk berjaga-jaga seandainya hari hujan, kita tidak akan kelimpungan mencari sesuatu yang bisa menjamin kita tidak basah terkena air hujan.

Sehingga saat hujan benar-benar terjadi, kita bisa menggunakan payung tersebut. Kita tidak perlu merasa khawatir dan bisa merasa lebih aman serta terjamin.  

Bagaimana kalau kita tidak mempunyai asuransi ?

Mempunyai atau tidak mempunyai asuransi adalah pilihan. Jangan sampai kita mengasuransikan mobil, rumah tetapi malah kita tidak mengasuransikan diri kita sendiri. [sumber : nangkring Yogyakarta]

Ibarat kata, apabila terjadi musibah, mobil dan rumah bisa di dapatkan kembali sedangkan keluarga kita terutama anak-anak kita kehilangan jaminan hidup

secara finansial. Sedangkan kita tahu, biaya hidup sekarang ini tidaklah murah.

Kapan waktu yang tepat untuk merencanakan pendidikan anak ?

Menurut saya, waktu yang tepat untuk merencanakan pendidikan anak adalah sesaat setelah kita menikah dan kemudian mengimplementasikan pada saat anak kita lahir.

Dengan demikian, saat anak kita mulai masuk sekolah,  kita sudah siap dengan dana. Tidak harus menggadaikan motor atau mobil atau bahkan menjual properti untuk membayar biaya pendidikan.

Mengapa memilih AJB Bumiputera 1912 ?


AJB Bumiputera 1912 merupakan salah satu #KekuatanAnakBangsa karena pada mulanya di rintis oleh para pendidik atau guru pada tahun 1912 yaitu :

- Ngabehi Dwidjosewojo Mas

- Mas Hadi Karto Soebroto

- Mas Adimidjojo

Sejak tahun 1912 hingga masa sekarang ini, AJB Bumiputera 1912 telah membantu masyarakat Indonesia mewujudkan impian mereka melalui layanan dan produk finansial yang diciptakan khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik nasabah.

Produk AJB Bumiputera 1912 apa saja yang sesuai dengan rencana pendidikan anak ?

1. Mitra Beasiswa

Manfaat :

a Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap, sesuai dengan tingkat usia anak, baik Tertanggung hidup atau meninggal dunia.
b. Dana Beasiswa anak, dibayarkan pada saat periode asuransi berakhir, baik tertanggung masih hidup atau meninggal dunia.
c. Santunan meninggal dunia sebesar 100% dari uang pertanggungan.
d. Bebas premi bagi polis jika Tertanggung meninggal dunia.
e. Pengembalian simpanan premi bagi polis saat Tertanggung meninggal dunia jia premi dibayarkan secara penuh setelah jumlah premi diperhitungkan.
f. Hak untuk mendapatkan Reversionary Bonus, jika Tertanggung meninggal dunia, penebusan polis, atau habis kontrak.

2. Mitra Cerdas

Manfaat :

  1. Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap sesuai dengan tingkat usia anak-anak, baik Tertanggung hidup atau meninggal dunia.
  2. Jaminan perolehan hasil investasi sebesar 4,5% per tahun dari akumulasi premi tabungan.
  3. Tambahan hasil investasi jika dana investasi yang diperoleh AJB Bumiputera 1912 melebihi hasil investasi yang dijamin pada poin 2.
  4. Santunan kematian 100% dari Uang Pertanggungan.
    Bebas premi bagi polis untuk Tertanggung yang meninggal dunia.
  5. Pengembangan investasi sebagaimana dinyatakan pada butir 2 dan 3 untuk Dana Kelangsungan Belajar (DKB), yang tidak dapat diambil pada saat jatuh tempo.
  6. Jika Pemegang Polis menghendaki, setelah Tertanggung meninggal dunia, polis dapat diakhiri dengan penarikan Dana Kelangsungan Belajar (DKB) sekaligus, tanpa mengurangi hak-hak lain yang diuraikan sebelumnya pada butir 2, 3 dan 4.

- Mitra Iqra Plus

Tentang Inflasi

Saya menemukan nota belanja tahun 2003, 13 tahun yang lalu.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Tahun 2003, harga gula pasir per kg Rp. 4375 sedangkan sekarang di tahun 2016 ? Harga gula pasir menyentuh angka Rp. 17.500 per kilogram.

Inilah yang di namakan inflasi.

Nilai uang mengalami perubahan [kenaikan] yang signifikan setiap tahunnya. Kalau 13 tahun yang lalu kita mempunyai uang Rp. 5000 bisa untuk membeli

gula pasir satu kilogram bahkan masih ada kembalian uang, sekarang dengan uang Rp. 5000 yang sama kita hanya bisa mendapatkan gula pasir 1/4 kg.

Pun demikian dengan biaya pendidikan anak. Memang ada kebijakan sekolah gratis dari pemerintah, tetapi kita harus selalu siap untuk kemungkinan terburuk.

Bukan berarti apatis tetapi menurut saya ini adalah hal yang realistis.

Karena pemerintah hanya menggratiskan jenjang pendidikan SD sampai dengan SMP. Dan itupun khusus untuk sekolah negeri.

Di sekolah swasta seperti anak saya, semua biaya harus di tanggung orang tua. Tentunya biaya sekolah swasta tidak murah bahkan berlabel mahal.

Di bawah ini biaya SPP anak saya tahun 2010, 6 tahun yang lalu yang berarti anak saya masih kelas 1 SD.

scan-butab-spp-57af1bdf8423bddc19d26fce.jpg
scan-butab-spp-57af1bdf8423bddc19d26fce.jpg
Metode pembayaran SPP melibatkan pihak bank dan orang tua di haruskan membuka buku tabungan yang setiap bulannya di debet secara otomatis.

Kelas 5 SD, SPP anak saya sudah mencapai angka Rp. 500.000 per bulan. Karena memang ada kenaikan sebesar 10%-20% setiap tahunnya untuk biaya SPP.

Ini baru satu anak, bayangkan apabila kita mempunyai 3 orang anak. Pastilah pos biaya pendidikan anak akan semakin besar.

Yakin tidak mau membuka asuransi?

Saya berharap dengan berbagai produk yang di tawarkan oleh #Bumiputera bisa membantu kita untuk mewujudkan harapan dan impian dari masing-masing kita.

Jangan sampai kita mengorbankan masa depan anak-anak kita apalagi mengorbankan cita-cita mereka dalam bersekolah hanya karena kita tidak menyiapkan dana bagi mereka.

Anda bisa langsung memperoleh informasi dari AJB Bumiputera 1912 melalui :

1. Website : http://www.bumiputera.com/

2. Hotline Halo Bumiputera 08001881912

3. SMS gateaway : 0811881912

4. Email info produk: customercare@bumiputera.com

6. Email info umum : info@bumiputera.com

Semoga dengan perencanaan pendidikan anak yang benar, anak kita bisa menikmati jenjang pendidikannya tanpa khawatir. Dengan pendidikan dan edukasi yang cukup, saya percaya generasi muda Indonesia akan tumbuh menjadi generasi yang lebih baik dan bisa menjadi #KekuatanAnakBangsa

Mencetak generasi-generasi muda yang unggul bukan hanya tugas para pendidik atau guru dan pemerintah. Kita sebagai orangtua pun wajib mengupayakan yang terbaik untuk anak-anak kita.

Salah satu caranya adalah dengan membuka asuransi di AJB Bumiputera 1912. Orangtua terjamin kesehatannya dan anak-anak terjamin pendidikannya.

1618573-10153877300426350-1680534549375320084-nt-57af1c7b8823bdee197d15ba.jpg
1618573-10153877300426350-1680534549375320084-nt-57af1c7b8823bdee197d15ba.jpg
URL Facebook : IndriyasW

URL twitter  : @zeredaE

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun