Mohon tunggu...
indriyas
indriyas Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

ibu rumah tangga, blogger, content writter, freelancer http://www.indriariadna.com http://meubelmart.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengaruh Edukasi dan Kemiskinan Terhadap Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Mental

24 Juli 2016   23:54 Diperbarui: 25 Juli 2016   00:30 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pentingnya edukasi dan pendidikan bagi perempuan  :

- Dengan mempunyai tingkat pendidikan dan pengetahuan yang lebih tinggi, perempuan bisa berpikir lebih luas dan cerdas. Mereka bisa memilih karir yang sesuai dengan bidang mereka dan juga bisa memilih pasangan hidup dengan lebih baik. Dengan demikian tingkat depresi setelah pernikahan di harapkan akan lebih rendah atau tidak ada.

- Perempuan yang cerdas biasanya juga kreatif. Seandainya sebelum menikah mereka adalah wanita karir, dan setelah menikah menjadi ibu rumah tangga, mereka tetap bisa mengeksplore kemampuan mereka sehingga bisa mendapatkan sumber-sumber penghasilan yang bisa di lakukan dari rumah. Dengan demikian, anak-anak tetap mendapat perhatian dan kasih sayang yang cukup dari orang tua terutama ibunya.

Hasilnya ? Generasi dan keturunan kita akan menjadi generasi yang berbahagia.

- Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, perempuan bisa berpikir dewasa dan menganalisa tentang berbagai risiko yang mungkin akan timbul apabila dia menikah dini. Dengan demikian mereka bisa memutuskan untuk menikah dalam usia yang sudah matang dan dewasa.

- Bisa mendidik dan mengurus anak-anak dan keluarganya dengan lebih baik. Mengetahui makanan yang lebih sehat dan menghindari makanan yang tidak sehat untuk keluarganya sehingga kesehatan semua anggota keluarganya terjaga.

Peran keluarga dalam hal  kesehatan reproduksi :

  •  Mengenalkan akan-anak tentang kesehatan reproduksi sejak dini termasuk di antaranya tentang penularan penyakit HIV, dan risiko seks bebas.
  • Mengajarkan risiko dan tanggung jawab kepada anak untuk menghindari seks pra nikah dan seks bebas.

    Mengapa?

    Seks pra nikah bisa menjadi faktor seorang anak menikah sebelum dewasa. Belum siap bertanggung jawab secara mental dan finansial tetapi terpaksa harus bertanggung jawab karena dia akan segera menjadi orang tua.

    Hal demikian bisa menyebabkan timbulnya depresi, timbulnya keinginan untuk aborsi dan menyebabkan risiko tingkat perceraian yang tinggi.

  • Mengajari anak untuk bisa berkata 'tidak'

    Sebagai orang tua, tentu kita tidak bisa mengawal atau membuntuti anak kita setiap hari dalam kegiatan dan aktifitas mereka sehari-hari. Saat anak-anak sudah memasuki usia puber, organ -organ reproduksi telah siap dan matang, secara naluriah mereka akan lebih menarik dan tertarik bagi lawan jenis. Pengenalan dan pertemanan yang kemudian mengarah kepada pacaran serta kemungkinan hubungan seksual yang tidak sehat, menurut saya, karena anak-anak terbiasa sungkan untuk bisa berkata 'tidak'.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun