Saat saya SMP dulu, kira-kira 22 tahun yang lalu, mata pelajaran Bahasa Inggris mulai di ajarkan di tingkat SMP. Sejak dari TK hingga SD sama sekali tidak ada pengenalan atau introduction tentang si 'Bahasa Inggris' ini.
Jadi begitu masuk kelas 1 SMP dan ada mata pelajaran Bahasa Inggris, yang terpikir adalah "pelajaran opo to iki"Â [pelajaran apa sih ini]
Saya sama sekali tidak mudeng dan benar-benar tidak tahu harus belajar mulai dari mana [walaupun di buku pelajaran sudah ada bab per bab yang harus di pelajari]
Dan saya rasa bukan saya sendiri saja tetapi teman-teman sekelas pun merasakan hal yang sama. Nggak mudeng, nggak ngeh dan 'opo to iki'
Mau bertanya kepada orangtua, tidak bisa karena jaman mereka sekolah belum ada pelajaran Bahasa Inggris.
Mau bertanya kepada guru, takut..bukan jamannya saat itu apabila murid tidak tahu boleh bertanya pada guru.
Mau bertanya kepada teman, sama-sama gak mudeng-nya
Sampai-sampai saya dan teman-teman sekelas merasa bahwa guru Bahasa Inggris adalah guru killer walapun sebenarnya bukan. Kebanyakan kita para murid atau mahasiswa men-cap para guru adalah 'killer' saat kita tidak mengetahui dengan jelas apa yang mereka ajarkan. Bukan bagaimana mereka bersikap.
Saat itu saya tidak mengerti mengapa I bisa menjadi Me dan I am bisa menjadi I was. You bisa menjadi We dan seterusnya.
Setiap kali ujian, saya bingung harus mempelajari apa, tenses, verbs, atau apa? Seringkali saya malah mempelajari kamus bahasa inggris-bahasa indonesia. Bukan bercanda tetapi ini benar-benar terjadi.
Kemudian naik tingkat dari SMP ke SMA, hal yang sama terulang lagi. Padahal sedari SMP sebenarnya saya sudah menyukai Bahasa Inggris karena keunikannya dan perbedaannya dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa yang sehari-hari kami pakai.