Koleksi lainnya adalah handphone Smartfren K-Touch milik suami dengan model layar sentuh di bagian atas dan keyboard di bagian bawah GSM-CDMA. Sekarang juga sudah tidak di produksi lagi. Â Sayangnya, HP ini di curi sekelompok orang saat di bandara A Yani Semarang. Saya mendapat foto handphone ini dari sumber di bawah ini. Persis sama dengan milik suami saya dulu.
Saat itu kita sedang menunggu saat check in di bandara A Yani Semarang. Berhubung waktunya masih agak lama, jadi saya, suami dan anak menyempatkan makan di salah satu restoran fast food di area bandara. Koper di taruh di bawah dan tas selempang yang hilang, sebelumnya di taruh di kursi yang diduduki suami saya. Di selempangkan di sandaran tempat duduk. Tas inilah yang kemudian di curi oleh pencuri berkelompok. Di dalamnya ada dompet, HP ini, tiket pesawat, uang dan tara........gone...hilang...
Bisa di bilang komplotan pencuri ini sudah handal karena di rekaman CCTV pelakunya lebih dari 2 orang. Dan semuanya berpenampilan bersih ala-ala orang kaya. Ada yang memakai ransel besar dan bertopi, ada yang menghalangi pandangan saya ke arah belakang suami dan ada yang bertugas menjatuhkan tas selempang suami saya ke lantai. Wowww
Saat itu kita sudah lapor polisi, tapi tahu sendiri kan ya polisi di negara kita kalau tidak ada........[isi sendiri] tidak bakalan mau kerja apalagi kok kejadian ini di tindak lanjuti. Kami sih memang tidak berharap banyak tas dan isinya tersebut bisa kembali.
Padahal jelas sekali wajah-wajah pencuri itu terekam jelas di kamera CCTV, coba kalau di luar negeri, palingan dalam jangka waktu satu jam sudah ketemu itu para pencurinya.
Satu perkataan dari salah satu bapak polisi yang masih saya ingat sampai sekarang,
"Tas apa yang hilang? Tas nya adik ini ya?" kata pak polisi itu sambil menunjuk anak saya. OMG hellowww pak polisi, lha kalau yang di curi cuman tas anak saya ya ngapain saya sampai repot-repot telpon polisi, telpon bank buat blokir ATM dan blokir semua kartu kredit. Sampai pucat pasi dan kaki gemetaran tidak karuan sementara anak saya menangis histeris. Tobat....
Kalau hanya tas anak saya yang di curi, saya pastikan kami semua akan ikhlas dan tidak akan merepotkan anda semua kok bapak polisi yang terhormat. Begitulah sekelumit cerita yang sudah biasa terjadi di negeri kita tercinta ini.
Puji syukur, walaupun komplotan pencuri itu mencoba mengambil uang tunai di beberapa ATM menggunakan kartu debit dan kartu kredit suami saya, mereka otomatis terblokir karena 3x salah memasukkan PIN. Info ini saya dapatkan dari bank.Â
Untunglah, walaupun komplotan itu wajahnya bersih-bersih berpakaian rapi dan kelihatan pintar tetapi ternyata masih kudet juga. Walaupun tiket, HP, KTP, SIM dan semua kartu-kartu penting identitas suami hilang uang yang ada di tabungan dan kartu kredit masih aman. Bersyukur banget. Â