Sementara, kalau kita mencari client secara mandiri, kita harus menghandle semua itu sendiri. Dan belum lagi keamanan tentang pembayaran. Karena kita bekerja secara remote, artinya kita tidak akan bertemu secara langsung dengan client. Kecuali mungkin melalui meeting online.
Itu sebabnya, apabila kita masuk sebagai freelancer di platform, kita akan dikenakan biaya komisi sekian persen yang dipotong dari total invoice. Di Upwork, fee untuk platform berkisar 5% hingga 20%, berjenjang. Semakin kontrak dan project kita bernilai besar (amount nya) maka fee untuk Upwork prosentasenya akan semakin kecil. Demikian juga sebaliknya.
Berapa potensi pendapatan VA
Rate seorang virtual assistant berkisar dari $15-$30 per jam, standart USA. Di Asia terutama Filipina, India dan Indonesia, rate VA bisa lebih rendah lagi. Ya, kurs dollar terhadap rupiah saja tinggi, ya kan. Di bayar $5 per jam pun, banyak yang mau. Bayangkan jika handle satu client per bulan sekitar 30 jam. Sudah dapat $150 per bulan hanya dari satu client saja. Bagaimana kalau mampu menghandle 3 client sekaligus? Hitung sendiri ya income nya bisa berapa per bulan.
Potensi pendapatan virtual assistant sebenarnya tidak terbatas, karena dia bisa handle berapapun client yang dia mampu handle. Biasanya, seorang virtual assistant akan membentuk tim apabila dia tidak mampu menghandle semua client sendirian. Ini yang kemudian menjadi bisnis digital agency.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H