Mohon tunggu...
Indriyani Puspita
Indriyani Puspita Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - asisten keperawatan

hobi saya berenang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Konsep Pertahanan Tubuh (Homeostasis)

24 Maret 2024   21:54 Diperbarui: 24 Maret 2024   21:56 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apa Itu Homeostasis ?

Homeostasis adalah suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam  menghadapi berbagai istilah ini digunakan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan pemeliharaan aneka kondisi yang hampir selalu konstan di lingkungan dalam. Homeostasis dipertahankan oleh  mekanisme fisiologi yang mengontrol fungsi tubuh dan memantau organ tubuh sebagai besar mekanisme ini dikontrol oleh sistem saraf  endokrin dan tidak tersangkut perilaku sadar tubuh membuat penyesuaian dalam fungsi jantung  frekuensi pernafasan tekanan darah suhu tubuh keseimbangan cairan elektrolit sekresi hormon dan tingkat kesadaran yang muncul yang semuanya ditunjukan untuk memberikan kontribusi bagi homeostasis.

1. Dasar - dasar homeostasis
A. Peran sistem saraf dalam mempertahankan kesesuaian lingkungan  dalam dengan kehidupan.
B. Adanya kegiatan pengendalian yang bersifat tonik.
C. Adanya pengendalian yang bersifat antagonistik.
D. Sinyal kimia dapat mempunyai pengaruh yang berbeda di jaringan tubuh  manusia.

2. Faktor yang mempertahankan secara homeostatis
A. Konsentrasi molekuk zat gizi
     Sel yang membutuhkan pasokan molekul nitrien yang sebagai bahan bakar metabolik untuk menghasilkan energi guna menunjang      aktifitas dan mempertahankan hidup.
B. Konsentrasi O2 dan CO2
     Sel yang membutuhkan O2 untuk melakukan reaksi kimia yang menarik sebanyak mungkin energi dari mulekul nutrien yang                    menggunakan sel. CO2 yang menghasilkan harus diseimbangkan dengan CO2  yang di keluarkan oleh paru, sehingga CO2 tidak                meningkatkan keasaman dilingkungan internal.
C. Konstrentasi zat sisa
     Bagi reaksi kimia dapat menghasilkan produk akhir yang berefek toksik bagi sel jika dibiarkan akan tertimbun melebihi batas                  tertentuh.
D. Suhu
     Sel tubuh berfungsi secara optimal dalam rentan suhu yang sempit. Sel akan mengalami  perlambatan aktivita jika suhunya terlalu        dingin sedangkan protein struktural dan enzimatiknya  terganggu jika suhu tubuh yang terlalu panas.
E. Volume dan tekanan
     Komponen sirkulasi di lingkungan internal ( plasma ) harus mempertahankan pada tekanan darah dan volume yang adekuat agar          penghubung vital antara sel dan lingkungan eksternal dapat terdistribusi ke seluruh tubuh.

3. Konstribusi berbagai sistem homeostasis
Homeostasis sangat penting dalam kelangsungan hidup disetial sel. Melalui aktivitas masing masing turut berperan sebagai dari sistem tubuh untuk memelihara lingkungan internal yang digunakan oleh semua sel. Ada beberapa sistem tubuh utama :
A. Sistem  pencernaan
     Siatem yang menguraikan makanan menjadi molek kecil zat gizi yang diserap kedalam plasma untuk didistribusikan ke seluruh sel.      Sel ini juga memindahkan air dan elektrolit dari lingkungan eksternal ke lingkungan internal. Sistem yang mengeluarkan sisa                 makanan yang tidak dapat dicerna dilingkungan eksternal melalui tinja .
B. Sistem sitkulasi
     Sistem ini merupakan sistem transportasi yang membawa berbagai zat misalnya zat gizi, O2 , CO2, zat sisa, elektrolit, dan hormon       dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya .
C. Sistem berkemih
     Sistem ini mengeluarkan berbagai kelebihan garam, air, dan zat elektrolit dari plasma melalui urine bersama zat-zar sisa selain             CO2.
D. Sistem imun
     Sistem yang mempertahankan tubuh dari serangan benda asing dan sel tubuh yang telah menjadikan kanker. Sistem imun juga             mempermudahkan jalan untuk perbaikan dan pergantian sel yang tua atau cedera .

4. Tahapan tahapan homeostasis
Homeostasis dibagi menjadi 3 tahap:
1. Homeostasis primer
Jika terdiri dari desquamasi dan luka kecil di bagian pembuku darah, akan terjadi homeostasis primer. Homeostasis primer yang melibatkan tunika intima pembuluh darah dan trombosit. Luka akan menginduksi akan terjadi vasokontriksi dan sumbat trombosit.
Homeostasis primer yang bersifat cepat dan tidak tahan lama. Oleh karna itu homeostasis primer belum cukup untuk menginpensesi luka, maka akan berlanjut menuju homeostasis sekunder.
2. Homeostasis sekunder
Jika terjadi luka yang besar pada pembuluh darah atau jaringan lainya, maka akan terjadi hemostasis sekunder yang melibatkan trombosit dan faktor koagulasi.
Homeostasis sekunder yang mencakuo pembentukan jaringan fibrin. Homeostasis sekunder bersifat deleyed dan long tern response. Proses ini sudah cukuo untuk menutup luka, maka akan berlanjut ke proses homeostasis tersier.
3. Homeostasis tersier
Homeostasia tersier bertujuan untuk mengontrol agar aktivitas koagulasi tidak lagi berlebihan. Homeostasis tersier melibatkan sistem fibrinolisis.

5. Ketidakseimbangan homeostasia

Homeostasis  jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secara benar hamil Stasis dapat terganggu dan semua saya akan membuka sehingga muncul dari beberapa keadaan foto si fisiologis foto fisiologi mengacu pada up norma litas fungsional tubuh atau perubahan fisiologis yang terkait dengan penyakit jika gangguan terhadap basis menjadi demikian berat akan mengakibatkan kematian.

Hampir semua penyakit akan merupakan kegagalan tubuh mempertahankan homeostasis. dari keberadaan seseorang di lingkungan sangat dingin tanpa pakaian  dan perlindungan terkait fatal jika tubuhnya gagal mempertahankan suhu sehingga suhu tubuh turun. Hal ini dapat disebabkan oleh tergantungnya proses enzimatik sel yang sangat tergantung pada suhu tertentu.

Contoh lain di antaranya adalah kehilangan darah dalam jumlah yang kecil kemungkinan tidak fatal karena suhu tubuh mampu mengompensasi kehilangan tersebut dengan cara meningkatkan tekanan darah mereabsorpsi cairan di ginjal dan sebagainya tetapi dia kehilangan darah dalam jumlah yang besar dapat mengompensasi tubuh mungkin tidak memadai sehingga berkaitan patal.

Janggung jawab para medis adalah untuk keperawatan interaktif dengan pasien yang gawat berbagai indikator Homeostasis  akan dipandu di unit intensif seperti frekuensi jantung tekanan darah frekuensi Pernapasan suhu tubuh kimia darah dan mengatur keluarnya cairan tubuh tujuan unit insentif adalah untuk mengambil ahli fungsi homeostasis yang  tidak dapat dilaksanakan oleh pasien sedang sakit parah sehingga tidak mampu melakukan proses homeostasis sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun