Tuan,
Aku sungguh tidak percaya,
malam ini aku melihat dirimu dan mendengar suaramu.
Sungguh aku ingin melupakanmu!
Tuan,
Kerinduan mencambukku,
dan akan membunuhku pelan dan pelan.
Aku berharap bisa membencimu.
Tuan,
Aku tidak mau menjadi "May Ziadah" mu,
biarkan aku sekedar jadi "Mata Hari" mu.
Tuan,
Peluklah aku dalam rangkulan tanganmu,
dalam marahmu,
dalam bencimu,
dalam dendammu padaku.
Tapi,
Jangan kau tinggalkan aku dalam jauhmu,
dalam kasihmu,
dalam sayangmu,
dan dalam cintamu.
Tuan,
Kaulah tuanku,
aku tidak akan pernah bisa memilikimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H