Mohon tunggu...
indriyani
indriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah hobi saya sejak kecil. Saya aktif dalam mengikuti lomba-lomba puisi, sajak, dan mendongeng. Selain itu, sebagai seorang guru saya juga menulis beberapa artikel dan karya tulis ilmiah yang dapat bermanfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Ayah Sedih Menyayat Hati

19 Januari 2024   21:02 Diperbarui: 19 Januari 2024   21:03 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain tentang puisi ibu kini saya membuat puisi tentang ayah. Beliau adalah sosok yang penting dalam hidup kita. Segala keringat beliau korbankan demi anaknya. Namun, tidak pernah beliau katakan bahkan tunjukkan lelah itu. Kehadiran seorang ayah akan sangat dirindukan bagi mereka yang sudah tidak bisa melihat lagi sosok ayah di dunia ini. Selamat membaca puisi berikut yang berjudul tulang punggung. Tinggalkan komentar jika kamu menyukai puisi ini ya:). 

Tulang Punggung

Tergores luka di hati

Saat menyaksikan peluh kesah perngorbananmu

Beban yang berat kau pikul dengan sepenuh hati

Tersenyum bahagia saat pulang menatapku

            Tidak sedikitpun kau tampakkan lelahmu

            Tidak sedikitpun kau tampakkan tangismu

            Tidak sedikitpun kau tampakkan sakitmu

            Hanya ada wajah sejuk dan berseri

Kini ...

Aku merasakan beban yang kau tanggung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun