Mohon tunggu...
Indri Syailendra
Indri Syailendra Mohon Tunggu... -

Hanya engkau yang bisa mengambil ragaku, calon seorang istri...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ini Alasan Jokowi Takut Laporkan Bus Karatan ke KPK

13 Maret 2014   20:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:58 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi Tahu Betul Permainan di Proyek Bus Karatan dan Berusaha Menutupinya, Kenapa?

[caption id="" align="aligncenter" width="365" caption="sumber: sigmanews.us"][/caption]

Baru – baru ini majalah TEMPO menurunkan berita tentang tim sukses Jokowi yang bermain dalam proyek pengadaan bus karatan dari Cina. Proyek pembelian bus Transjakarta senilai Rp 1,5 triliun itu terindikasi korupsi karena dari awal proses lelang sudah menyimpang baik dari pemenang tender sampai lelang yang tidak libatkan BPKP.

Adalah Michael Bimo Putranto kawan separtai Gubernur Jokowi disinyalir turut bermain dari kasus bus karatan dari Cina tersebut. Mantan tim sukses Joko Widodo saat di Solo, tak hanya aktif di politik. Bimo punya bisnis yang berkaitan dengan pengadaan jasa dan barang atau kontraktor.

Sejumlah narasumberTempo menyebutkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Solo periode 2004-2009 ini ditengarai bermain di antara pejabat Dinas Perhubungan dki dan rekanan proyek bus.

Sementara itu Kepala Unit Pengelola Transjakarta Pargaulan Butarbutar menyatakan pertama kali melihat Bimo ketika menghadiri presentasi pengusaha yang menawarkan teknologi layar interaktif untuk bus di kantor Dinas Perhubungan pada 2013.

Pargaulan bertanya kepada rekan-rekannya tentang siapa Bimo. “Dijawab: Bimo adalah ‘orangnya Pak Jokowi’,” ujarnya seperti dikutip dari tempo.co.

Perihal pemberitaan ini, Jokowi tak membantah kenal dengan Bimo. “Ya, kenallah,” katanya. Namun perihal apakah Bimo dulunya adalah timsesnya, Jokowi tidak berani memberikan jawaban tegas, “Tanya saja Pak Boy Sadikin (mantan ketua tim sukses Jokowi dalam pemilihan Gubernur DKI 2012). Jangan tanya kepada saya, nanti tidakfair,” katanya.

Sementara itu Boy Sadikin mengaku kenal dengan Bimo tetapi dirinya membantah jika Bimo adalah timsesnya Jokowi, “saya mengenal pada waktu di posko. Dia tidak ada tim kampanye. Kalau mengenal iya. Tim kampanye dan sukarelawan Jokowi – Ahok sudah dibubarkan sejak 10 September 2012,” katanya.

Pernyataan Jokowi maupun Boy Sadikin di atas jelas menunjukkan bahwa ada yang mereka tutupi. Boy mengaku mengenal Bimo di posko tetapi mengatakan bahwa yang bersangkutan bukanlah timses Jokowi, lantas apa? Jokowi juga tidak berani mengatakan secara tegas tentang identitas Bimo.

Apapun itu, fakta mengenai bus karatan dari Cina mulai terkuak. Orang Jokowi sendirilah yang bermain dibalik penyimpangan ini. Ditambah lagi proses lelang dan pemenang yang sudah menyimpang tetapi dibiarkan saja oleh Jokowi. Bukan tidak mungkin, Jokowi yang mengklaim diri sangat mendukung industri otomotif ini juga terlibat dalam kasus dugaan korupsi bus karatan. Inilah mengapa Jokowi hingga saat ini tidak berani lapor pada KPK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun