Mimpi saya sebagai buruh tani dan bahkan mungkin impian petani palawija di seantara negeri, kini saatnya para Gubernur dan Bupati membuat suatu marketing revolusi dengan membangun dan menempatkan penampungan berpendingin (Cold Strorage) khusus produk palawija bertenaga surya / PLN dan 1 unit genset cadangan beserta sarana dan prasarana penunjang seperti SDM dan aplikasinya dan ditempatkan disetiap Kelurahan / Kecamatan, serta di sentra-sentra horti sedang besaran kapasitasnya disesuaikan data-data tanaman hortinya. Â
Tugasnya menampung berapapun hasil produk palawija baik dari kelompok tani maupun perorangan, membeli dengan harga yang pasti sesuai kualitasnya, mengendalikan serta memasarkannya ke tengkulak, bakul-bakul keliling, pasar induk antar kota, provinsi, pulau bahkan eksport dan semua transaksi beserta aktifitasnya berbasis aplikasi.
Jikalau ini terpenuhi disertai kepastian ada penampung dilengkapi coldstorage untuk mengendalikan pemasarannya, tentu dampaknya petani dan buruh tani serta sentra-sentra palawija bersemangat untuk meningkatkan produksi, kualitas dan kuantitasnya pula para pemuda milineal tanpa diminta akan turun ke desa-desa menjadi petani, bahkan ibu-ibu akan memanfaatkan tanah pekarangan sekitar rumah untuk ditanami palawija tentu mereka bisa menghitung berapa keuntungan yang akan didapatkanya.
Saya pribadi tidak heran dan bangga dengan teknologi 'modern' produksi palawija perusahaan Nudira Fresh, unit usaha dari PT. Nudira Sumber Daya Indonesia dengan greenhouse yang begitu megah tentu memerlukan investasi yang tidak sedikit dan dinyatakan berhasil? Maksudnya berhasil mengembalikan investasinya dari keuntungan penjualan produksinya dalam tempo dua tahun? Seperti petani / buruh tani konvensional dinyatakan berhasil itu setelah mendapat keuntungan dari hasil penjualan budidayanya selama satu musim tanam.
Sesat pikir jikalau meniru usaha yang tingkat keberhasilanya masih diragukan, dicomot dijadikan program proyek revolusi pertanian 4.0 tersebab bukan rahasia umum program proyek bidang pertanian selagi disusui anggaran berlimpah terlihat berhasil, setelah itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H