Secararingkas dan sederhana, saya buat tabel 3. Perbandingan total biaya/HAdan pendapatan bersih GPK/HA dari dua metode tanam padi untuk satukali musim tanam di Desa Pegalongan:
Metode konvensional, biaya input: Rp. 11.470.000,00 + Biaya proses/tenaga kerja dll Rp. 8.095.000. Â Jadi total biaya : 19.565.000,00. Hasil panen 4 ton/GKP @Rp. 3.500,00/kg = Rp. 14.000.000,00. Pendapat bersih= Rp. -5.565.000,00 (Hasil - Total biaya)
Metode Hazton biaya input: Rp. 10.230.000,00 + Biaya proses/tenaga kerja dll Rp. 5.515.000. Â Jadi total biaya : 15.745.000,00. Hasil panen 4 ton/GKP @Rp. 3.500,00/kg = Rp. 28.000.000,00. Pendapat bersih= Rp. 12.255.000,00 (Hasil - Total biaya)
Dari perbandingan dua metode di tabel 3, akhirnya memupuskan keraguan sayakarena hasil produksi padi GKP menggunakan metode Hazton hasilnya lebih baik, dikarenakan mengurangi pula biaya produksi dan biayaproses/tenaga kerjanya.
Sepertidari biaya produksi, ternyata ada dua komponen biaya yang ditiadakan yakni pemakaian pupuk SP-36(TS) dan insektisidanya diganti dengan pemakaian probiotik. Sedang dibiaya proses/tenaga kerja, ada dua komponen biaya yakni biaya penyulaman dan penyiangan gulma (2X) ditiadakan!.
Namun Djoko menekankan, bahwa dibalik kelebihan tanam padi metode Hazton,cara bertaninya harus berpedoman pada Standard Operating Procedur (SOP) yang dikeluarkan oleh UK3. KPw. BI. Purwokerto, sebagai panduan untuk mencapai hasil yang maksimal dan berkualitas!. Akan di kupas tuntas dalam tulisan berikutnya. Senin 14/6/2016. (SS).
******
Â