Mohon tunggu...
Singgih S
Singgih S Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Tani Kebun di Desa Cimayasari, Subang.

Omo Sanza Lettere Disini http/www.kompasiana.com/satejamur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kupas Tuntas! Tanam Padi Metode Hasil Berton-ton di Banyumas Raya

13 Juni 2016   15:41 Diperbarui: 24 Juni 2016   19:05 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PerbandinganMetode Konvensional dan Hazton Umur: 28 HST di Kedungpring Sumpiuh,Banyumas, Sabtu (11/6/2016). Dok. UK3 KPw BI Purwokerto

• Relatiftahan terhadap hama keong mas dan orong-orong.

• Sedikitbahkan tidak ada penyulaman

• Sedikitbahkan tidak ada penyiangan

• Umurpanen lebih cepat (+15 hari)

• Mutugabah tinggi (sedikit hampa)

• Rendemenberas kepala tinggi (prosentase beras pecah rendah)

Kelemahanmetode Hazton:

•Memerlukan tambahanbenih dari biasanya (keperluan benih metode hazton 100-120 kg/ha).

•Karena tanamanrimbun perlu dikawal dengan agencia hayati (imunisasi padi,penggunaan decomposer/sterilisasi lahan, dan bio fungisida).

•Perlu pupuk(organik/anorganik) tambahan dari dosis normal/anjuran

Lebihlanjut, Djoko pun memberi saya tabel: PerbandinganAnalisis Usaha Tani Per Hektar Konvensional Dan Teknologi TanamHazton, di Desa Pegalongan, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun