Purwokerto. “Ini Pak, saya punya dua tiket acara Mata Najwa?” ungkap Misbah sembari menyodorkan tiket acara talk show Mata Najwa yang dipandu host cantik dan cerdas Najwa Shihab. Tentu saya salah satu penikmat acaranya, tak melewatkan kesempatan emas, selepas Maghrib dan setelah menutup warung bakso jamur, bersama Misbah meluncur ke acara Mata Najwa yang secara langsung (on stage) di alun-alun Purwokerto Jumat (13/05/16). Sedang acara (open gate) dimulai pukul 16.30 WIB. Malam itu, sepanjang jalan raya dari arah Timur menuju alun-alun dipadati aneka kendaraan namun lancar dan setibanya di perempatan Palma, kurang lebih lima ratus meter dari alun-alun, tertutup bagi kendaraan roda empat. Sedang jalannya jadi tempat parkir dan penuh sesak kendaraan roda dua, apalagi pejalan kakinya ‘umpyek’ mengarah ke tempat acara. Tiba di area luar alun-alun dikelilingi pagar, kami mengarah ke bagian Barat tepatnya di depan Masjid Besar ikut antri masuk, menarik tukang sobek tanda masuk Polwan-polwan jelita.
Dari unsur kepala daerah ada Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein, Bupati Tegal Enthus Susmono, Bupati termuda di Indonesia yakni Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak atau Emil Dardak, serta Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibjo peraih Bung Hatta Award 2015.
Sedang unsur dari kalangan pemerintah Menteri ESDM Sudirman Said, sedang Mendagri Tjahyo Kumolo, SH. tak terlihat batang hidungnya. Sedangkan dari elemen musisi tampil Gita Gutawa dan Endhank Soekamti
Tentu sebagaimana sering kita lihat di layar kaca acara Mata Najwa, Najwa Shihab melontarkan beragam pertanyaan-pertanyaan tajam dan cerdas ke nara sumber dan selalu mendapat aplaus dari masyarakat bergeming di guyur hujan deras.
Kami berdiri di dekat proyektor, dengan harapan bisa melihat si wajah cantik Najwa Shihab dilayar namun sayang ketika acara dimulai hujan deras tiba dan tiba-tiba proyektor mati dan cukup lama diperbaiki oleh tiga kru Metro TV. Dan kejadian tersebut tak hanya sekali, di bawah guyuran hujan kami berusaha mendekat stage, namun kesulitan menembus jubelan warga yang bergeming diguyur hujan.
lalu diikuti saling lempar botol kemasan dan beberapa kali pentolan band menenangkan mereka dan akhirnya dapat dikendalikan setelah polisi turun tangan, memisah para ABG dari gerombolannya. Sesi-sesi berikutnya penonton mulai menikmati dan responsif, apalagi ketika sesi Bupati Tegal Pak Enthus suasana semakin heboh, Najwa Shihab beberapa kali menyatakan celetukan Pak Enthus akan di edit, simak saja tayangnya tanggal 22 Mei 2016 di layar kaca.
Dikeriuhan acara, satu, dua anak cewek ABG basah kuyup berdiri disamping kanan kiri saya berkaos dan celana panjang ketat, saya iseng tanya asal, sekolahnya dan bersama siapa, dua ABG menjelaskan dari Wonosobo, datang bersama sembilan cowok sebayanya naik motor, teman mereka dari berbagai SMP Negeri dan Swasta dan satu cewek masih SMP kelas 2 dari Purbalingga dan datang bersama pacarnya (banga banget sambil mengandeng mesra cowoknya) beserta rombongan lima belas teman cowoknya naik motor dan menurut pengakuannya ada tiga yang masih kelas VI SD, saya tidak bisa ambil gambarnya situasi hujan deras dan remang-remang. Tak hanya mereka, saya lihat masih ada ratusan ABG bergerombol, mereka fans berat band Endhang Soekamti dan untuk itulah mereka hadir.
Secara keseluruhan acaranya berjalan cukup lancar dan antusias warga Banyumas luar biasa. Info si mba pembawa acara, ada dua puluh ribu lebih warga Banyumas Raya yang hadir berdasar data penukaran tiket yang masuk.
Tiba di penghujung acara, pukul 22.45 WIB, kami undur diri diperjalan pulang saya lihat ratusan ABG naik motor tanpa helm saling adu kencang, sedang kondisi jalan basah dan beberapa puluh yang berduaan mesra sekali, sayang saya tak bisa ambil gambar, suasana jalan temaram, hiks. (SS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H