[caption caption="Peserta tak menyiakan kesempatan selfie"]
Intinya budidaya jamur, saya kutip dari jawaranya “Kuncinya mengatur kelembaban ruang!”, peserta cukup menyiapkan ruang dan merawatnya, sedang baglog bisa beli di Agro jamur dan siap menampung hasil produksinya Agro. Lebih lanjut bila ingin mengetahui budidaya jamur bisa juga buka mbah google, namun bila ingin langsung ke jawaranya silahkan ini nohp……..
Nah…ini kawan, saya pasang foto kenapa pesertanya seratus persen ibu-ibu muda dan SBY……
[caption caption="Lokasi Pelatihan Budidaya Jamur Tiram"]
[caption caption="Baris depan Narasumber beserta Ketua DPW"]
Nah ini kawan, waktu yang saya tunggu-tunggu akhirnya tiba yakni saat mendekati waktu pelatihan selesai, singkat cerita lapak saya dalam waktu 15 menit, 30 jamur segar, 30 bks bakso jamur instan dan 40 bks jamur kriuk ludes habis, Alhamdulillah. Oh tidak kawan, saya tak sekedar jualan! kami pun berbagi ilmu olah jamur.
[caption caption="Para peserta sedang menyimak cara membuat bakso jamur"]
[caption caption="Peserta memborong sembari bertanya-tanya, Mas Harry kewalahan saya asyik foto-foto."]
Tenang kawan, disini pun saya akan berbagi. Kata kunci olah jamur tiram “Kurangi terlebih dahulu kadar airnya!” Bagaimana caranya? Siram/cuci air bersih yang mengalir lalu peras, dan sedikit repot dengan cara di kukus! Bila sudah dingin peras. Cara di kukus yang saya selalu praktekkan, setelah itu monggo mau dibuat olahan apapun taste jamurnya kena.
[caption caption="Bakso instan lengkap tinggal merebus"]
Simple? Benar kawan sangat simple! Bila olah jamurnya hanya ½, 1, 2 kilogram. Namun bagaimana bila sudah mencapai 50 kg dua hari sekali? Tentu menguras tenaga dan memakan waktu, seperti yang saya kerjakan: Setengah hari mengukus, memeras, siang jelang sore mengolah bahan, menggoreng jamur kriuk dan malam hari mempersiapkan racikan jamur + bahan bumbu buat bakso lalu keesokkanya ke penggilingan bakso. Jadi maklum kawan, kenapa saya jarang menulis, paling membaca tulisan-tulisan kawan yang semakin mantab.
Kawan mungkin dalam hati bertanya, apa tak punya karyawan dan kenapa tak dikerjakan mereka? Saya punya karyawan, namun tetap saya terlibat didalamnya, ini terkait seni olah rasa. Tentu saya tak pelit mengajari mereka, namun mereka sepertinya masih berpola pikir sing penting kerja dapat duit!.