Mohon tunggu...
Singgih S
Singgih S Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Tani Kebun di Desa Cimayasari, Subang.

Omo Sanza Lettere Disini http/www.kompasiana.com/satejamur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mimpi Pak Guru: Ingin Membangun Indonesia dari Kampung Sendiri

31 Januari 2016   06:07 Diperbarui: 31 Januari 2016   08:47 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PURWOKERTO - Pak Guru, demikian panggilan akrab anak-anak dan warga padanya. Ia adalah Heru Kurniawan (33 tahun) lahir di Brebes, 22 Maret 1982 yang sehari-harinya bekerja sebagai Dosen Tetap di Institut Agama Islam Negeri [IAIN] Purwokerto.

Tidak hanya itu, Pak Guru pun memiliki kepedulian tinggi terhadap rasa kemanusian pada lingkungan tinggalnya dengan terjun di berbagai bidang pengabdian pada masyarakat sekitarnya. Ia melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan keagamaan, pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan budaya. Menggerakan kegiatan pembinaan keagamaan masyarakat, pemanfaatan lahan untuk tanaman produktif, gerakan tong sampah untuk setiap rumah, dan sebagainya. Dengan berbagai gerakan pemberdayaan masyarakat yang dilakoninya, Pak Guru pun menjadi sosok yang berperan penting dalam memajukan masyarakat. Paling tidak, masyarakat sekitar yang dulunya terbelakang, kini sudah berubah menjadi masyarakat yang terdidik.

Semua aktivitas Pak Guru ini bermula mimpi INGIN MEMBANGUN INDONESIA DARI KAMPUNG SENDIRI. Pak Guru mengisahkan awal mula merintis mendirikan sekolah gratis untuk pengembangan kreativitas anak, tepatnya di Perumahan Griya Mulawarman Indah, Karangklesem. Tepat pada Hari Anak Nasional 23 Juli  2011, mengajak anak-anak tetangga untuk bermain di tempat tinggalnya, tentu seijin orang tuanya. Lalu mengisi dengan kegiatan Mendongeng dan Membaca. Kegiatan ini yang awalnya diikuti lima anak, berkembang menjadi lima belas anak. Setiap Senin – Kamis, mulai pukul 19.00 – 21.00 WIB mengajar kreativitas anak-anak. Mulai dari Menulis, Membaca, Bermain Drama, Menggambar, dan sebagainya. 

Gambar 1. Aksi Pak Guru dalam Pembelajaran Kreativitas Gerak. Dok. RKWK

Namun tinggal di perumahan dengan ruang lingkup yang serba terbatas dan terbatas pula jumlah anak-anaknya, akhirnya Pak Heru beserta keluarga pada 1 Juli 2013 pindah rumah di  desa [Jln. Wadas Kelir 07/05 Karangklesem].Tempat yang teduh, bisa dikatakan masuk di atas bukit.

Gambar 2. Lokasi RKWK. Sumber: Googlemap

 Gambar 3. Spanduk Selamat Datang di RKWK. Dok: Pribadi

“Alhamdulillah, setelah saya berinteraksi dengan warga setempat, mereka mendukung gagasan pendidikan kreatifitas bagi anak-anak dan gratis. Kemudian berhasil mengajak dua puluh anak bergabung, yang sekarang berkembang menjadi lima puluh anak dari lingkungan desa sendiri dan dua puluh  anak dari luar,” ujar Pak Guru. Pak Guru mengungkapkan “Mulai saat itu, saya beserta tim kreatif (sukarelawan) melanjutkan kegiatan pendidikan kreativitas untuk anak-anak desa dengan nama RKWK.

Dari sinilah, kami membuat dan merumuskan visi dan misi, tujuan, kurikulum, kegiatan-kegiatan, model dan pendekatan pembelajaran, dan sebagainya. Hasilnya kegiatan pendidikan kreatif RKWK pun tersistematisasi dengan baik. Dan anak-anak terus tumbuh-kembang dalam kreativitas yang tanpa batas dalam bimbingan dan pendampingan kami,” ungkapnya. 

Gambar 4. Pak Guru (kiri) di Markas RKWK. Dok: Pribadi

Gambar 5. Pembelajaran Kreatifitas Seni Kriya. Dok: RKWK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun