Mohon tunggu...
Singgih S
Singgih S Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Tani Kebun di Desa Cimayasari, Subang.

Omo Sanza Lettere Disini http/www.kompasiana.com/satejamur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aduh...Lebaran, Tersandera Mesin ATM BRI

16 Juli 2015   15:00 Diperbarui: 16 Juli 2015   15:17 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Purwokerto, Pukul 09.15 tiba di ATM BRI Cabang Purwokerto,saya dengan santainya memasukkan ATM lalu pencet dan pencet lagi yang tertulis di layar tertulis ‘…masukkan kartu anda… ‘ tekan cancel tak ada efek, kartu tak mau keluar? Dalam hati “Innalillahi, kartu  'tertelan' mesin ATM” Tentu segera lapor Pak Satpam yang sedang piket, terjadilah dialog:

“Pak selamat siang, mau melapor ATM saya tertelan mesin atm

“Siang Pak, Atm yang mana ya?” jawabnya sembari bergegas menuju dalam ATM, lalu pencet cancel, saya komentari

“Sudah saya pencet cancel tetap tak mau keluar, ada petugas yang piket?”

“Tidak ada semua libur mulai hari ini (16/7), baru bisa ambil hari Rabo (22/7)” ujarnya sambil berlalu.

 “Masa tidak ada yang piket sama sekali Pak?” tanya saya penasaran sembari ngekor

“Iya tidak ada sama sekali yang piket, masalah Atm itu urusan vendor” tegas Pak satpam

Saya mendengar vendor mlongo…

“Ooo..dimana pak vendor, bapak punya no hpnya?”

“Vendor itu bukan nama orang Pak, bagian urusan mesin ATM”

“Ooo.. bagian urusan mesin Atm, masa libur juga pak?

“Iya libur ini kan libur lebaran”

“Ooo… terus solusinya bagaimana Pak?”

“Nanti saya hubungi orangnya, bapak punya no hp?”

Sembari memberikan no hp, saya minta dikasihani

“Ini…kira-kira kapan Pak Atm saya bisa di ambil? Penting lho Pak … saya mau ambil uang buat bayar zakat dan keperluan lain”.

“Nanti saya hubungi bapak” ujarnya singkat

“Oya Pak biar lebih afdol saya mau buat laporan tertulis” centus saya spontan

“Bisa Pak mari masuk?” saya di ajak masuk kantor, lantas saya tulis sendiri laporannya dan saya minta pak Satpam tandatangan di bawahnya, lalu Pak Satpam 'mengingatkan'....

“Bila kartu bisa diambil harus di gunting dan diganti baru Pak”

“Lah koq begitu, jadi percuma misalnya bisa di ambil?”

“Iya aturannya begitu, hari Rabo bapak kesini lagi nanti dibuatkan kartu baru lagi” jelasnya, mendengar itu saya hanya bisa ‘degleg-degleg’ rencana berantakan sebab dana cadangan lebaran tinggal yang di tabungan BRI, masa bayar zakat harus cari utangan? (16/7). Hiks..hiks…

Selagi ngetik tulisan ini, saya tak habis pikir pelayanan nasabah sekelas Bank Rakyat Indonesia (BRI) tidak ada satu pun yang piket mengantisipasi kejadian yang tak terduga. Apakah salah bila saya katakan Bank Rakyat Indonesia telah menyandera uang lebaran saya. Cukup lama saya jadi nasabahnya, tentu sangat bin sangat di rugikan dan Insya Allah, esok lebaran tiba, sedang uang tabungan tersandera baru bisa bebas hari Rabo (22/7) karyawan enak dapat uang THR dan bagi-bagi zakat, saya nasabahnya dapat kentut. semoga hanya saya yang mengalaminya.

Pikiran pun melintas ketika jadi kuli perusahaan bule ketika tiba hari Lebaran / Natal tetap ada yang piket. Bila tiba hari raya, yang piket karyawan beragama Nasrani, sebaliknya Natal yang piket yang beragama Islam  dan itulah indahnya toleransi.  (SS)

 ****

Bagi Admin kompasiana.com, kompas.tv dan rekan kompasianer yang merayakanya, kami mengucapkan SELAMAT IEDUL FITRI 1436H. “TAQOBBAL ALLAHU MINNA WA MINKUM " (Shiyamana wa Shiyamikum wa Ahalahullahu ‘Alaik) (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu, juga diterima-Nya puasaku dan puasamu sekalian, serta semoga Allah menyempurnakannya).Salam salaman….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun