Seisme atau yang dikenal dengan gempa bumi adalah getaran asli dari dalam bumi, getaran ini bersumber dari episentrum yang kemudian merambat ke permukaan bumi akibat rekahan bumi pecah dan bergeser dengan keras. Penyebab gempa bumi ini dapat berupa dinamika bumi (tektonik), dan aktifitas gunung api. Gempa bumi baru saja terjadi di Cianjur pada tanggal 21 November 2022 siang hari pukul (13.21.10 WIB). Berdasarkan data BMKG, pada tanggal 22 November 2022 telah tercatat 140 gempa susulan dengan magnitudo 1.2-4.2 dengan kedalam rata-rata sekitar 10 km, dimana 5 getaran gempa dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Gempa bumi dengan magnitudo 5.6 berdampak dan dirasakan kota Cianjur dengan skala intensitas V-VI MMI (Modified Mercalli Intensity). Menurut informasi sementara dari BNPB tanggal 22 November 2022 pukul 17.00 WIB bahwa gempa bumi ini menimbulkan 268 korban jiwa dan lebih dari 2000 rumah mengalami kerusakan.Â
Berdasarkan buku Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017 (Irsyam dkk, 2017) bahwa wilayah Cianjur dilintasi oleh sesar Cimandiri sekmen Rajamandala yang memiliki mekanisme sesar geser mengiri, (left-lateral strike-slip), sehingga wilayah Cianjur rawan terhadap bahaya gempa bumi. Gempa bumi yang terjadi di Cianjur termasuk jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) memiliki tipe mainshock-aftershock, ialah gempa bumi utama dan gempa bumi susulan (Mogi, 1963). Yang menarik dari gempa bumi ini adalah gempa utamanya berlokasi di utara sesar Cimandiri segmen Rajamandala dan gempa susulannya berlokasi di timur laut yang relatif terhadap gempa.Â
sumber: Supendi pepen, 2022. Analisis Gempbumi Ciancur (Jawa Barat) Mw 5.6 tanggal 21 November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H