Mohon tunggu...
Indri Pratiwi
Indri Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa STEI BINA MUDA BANDUNG

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sorry, Gak Galau

22 April 2021   09:59 Diperbarui: 22 April 2021   10:15 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berawal dari yang namanya PPL, aku satu kelompok dengan seorang pria tampan. Wajahnya bersih, kulitnya putih, bibirnya merah delima, hidungnya mancung. Perfect! Namun satu, dia jarang berintera aksi denganku, meski begitu dia tetap membuatku hampir mendekati gila karena memikirkannya.

Lelaki keren itu bernama Tio. Entah mengapa, baru kali ini aku begitu sulit melupakan karismanya. Daya pikatnya begitu mengharmonisasi hatiku. Pikiranku yang lain semuanya terkudeta karena dia. Ah.. Tuhan tolong aku!! Aku galaaau!!!

"indi.. ada yang ditanyakan?" Lamunanku langsung pecah berkeping-keping begitu mendengar seseorang menyebut namaku. Aku kelabakan! Aku lupa bahwa saat ini aku sedang berada di forum diskusi islam.
"A.. gak ada.. kak.." Sahutku pada seniorku itu. Aku memang newbi alias anak baru di organisasi itu, baru seminggu ini aku bergabung.
"Ok.. semuanya sudah pada faham.." Tanya kakak yang bernama ka mike itu. Semuanya mengangguk kecuali aku, soalnya aku sama sekali tidak memperhatikan apa yang dibicarakan kak mike tadi.
"Bagaimana indi, paham?" Tanya kak mike yang melihat gelagatku yang mencurigakan.
"Iya kak.. faham.." Sahutku sambil tersenyum setengah tiang.

Dia, dia ada di sana. Tio ada di sana! Dia sedang duduk di tempat piket bersama 2 temanku yang lain. Aku ingat hari ini hari sabtu, hari ini jadwal piketnya. Kulirik lagi jam tanganku, masih 15 menit lagi. Aku pun menuju meja piket untuk bergabung bersama teman-teman yang lain, menunggu bel masuk.
Aku telah sampai di sekolah, aku duduk di tempat piket bersama 2 orang temanku, Erika dan Riko. Tak terlihat Tio di sana, kutepis rasa penasaranku dan ku ganti dengan rasa bersyukur, paling nggak hari ini berkurang godaan untukku.. Hmm..

Tiga orang siswa tiba-tiba datang mendekati kami. "Pak Tio mana bu?" Tanya siswi dengan rambut sebahu itu.
"Izin bentar.. katanya mau jemput seseorang.." Sahut Erika.
"Uh..pasti jemput pacarnya.." Sahut siswi yang lainnya.

Pacar? Tio punya pacar? entah kenapa dadaku langsung sesak mendengarnya.

"Ya, bisa jadi.." Sahut erika enteng.
"Kami kemarin waktu malam minggu ketemu sama pak Tio di cafe bu, dia sama cewek cantik.. rasanya tuh sakit banget bu.. uh.. kirain masih jomblo gitu..." Sahut siswi yang berkacamata.

Aku tertunduk lemas.. Ah, kenapa aku seperti ini? Apa aku patah hati? Untuk apa?

Tiba-tiba pria yang dulu membuat galau hatiku berjalan ke arah kami, kali ini dengan senyum terulur, namun entah mengapa reaksiku biasa saja.. Ternyata benar, pola pikir mempengaruhi pola sikap.. Jadi, sorry aku gak akan galau lagi karenamu..Berawal dari yang namanya PPL, aku satu kelompok dengan seorang pria tampan. Wajahnya bersih, kulitnya putih, bibirnya merah delima, hidungnya mancung. Perfect! Namun satu, dia jarang berintera aksi denganku, meski begitu dia tetap membuatku hampir mendekati gila karena memikirkannya.

Lelaki keren itu bernama Tio. Entah mengapa, baru kali ini aku begitu sulit melupakan karismanya. Daya pikatnya begitu mengharmonisasi hatiku. Pikiranku yang lain semuanya terkudeta karena dia. Ah.. Tuhan tolong aku!! Aku galaaau!!!

"indi.. ada yang ditanyakan?" Lamunanku langsung pecah berkeping-keping begitu mendengar seseorang menyebut namaku. Aku kelabakan! Aku lupa bahwa saat ini aku sedang berada di forum diskusi islam.

"A.. gak ada.. kak.." Sahutku pada seniorku itu. Aku memang newbi alias anak baru di organisasi itu, baru seminggu ini aku bergabung.

"Ok.. semuanya sudah pada faham.." Tanya kakak yang bernama ka mike itu. Semuanya mengangguk kecuali aku, soalnya aku sama sekali tidak memperhatikan apa yang dibicarakan kak mike tadi.

"Bagaimana indi, paham?" Tanya kak mike yang melihat gelagatku yang mencurigakan.

"Iya kak.. faham.." Sahutku sambil tersenyum setengah tiang.

Dia, dia ada di sana. Tio ada di sana! Dia sedang duduk di tempat piket bersama 2 temanku yang lain. Aku ingat hari ini hari sabtu, hari ini jadwal piketnya. Kulirik lagi jam tanganku, masih 15 menit lagi. Aku pun menuju meja piket untuk bergabung bersama teman-teman yang lain, menunggu bel masuk.

Aku telah sampai di sekolah, aku duduk di tempat piket bersama 2 orang temanku, Erika dan Riko. Tak terlihat Tio di sana, kutepis rasa penasaranku dan ku ganti dengan rasa bersyukur, paling nggak hari ini berkurang godaan untukku.. Hmm..

Tiga orang siswa tiba-tiba datang mendekati kami. "Pak Tio mana bu?" Tanya siswi dengan rambut sebahu itu.

"Izin bentar.. katanya mau jemput seseorang.." Sahut Erika.

"Uh..pasti jemput pacarnya.." Sahut siswi yang lainnya.

Pacar? Tio punya pacar? entah kenapa dadaku langsung sesak mendengarnya.

"Ya, bisa jadi.." Sahut erika enteng.

"Kami kemarin waktu malam minggu ketemu sama pak Tio di cafe bu, dia sama cewek cantik.. rasanya tuh sakit banget bu.. uh.. kirain masih jomblo gitu..." Sahut siswi yang berkacamata.

Aku tertunduk lemas.. Ah, kenapa aku seperti ini? Apa aku patah hati? Untuk apa?

Tiba-tiba pria yang dulu membuat galau hatiku berjalan ke arah kami, kali ini dengan senyum terulur, namun entah mengapa reaksiku biasa saja.. Ternyata benar, pola pikir mempengaruhi pola sikap.. Jadi, sorry aku gak akan galau lagi karenamu..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun