Mohon tunggu...
Indri PujiLestari
Indri PujiLestari Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Jujur itu baik. Orang yang menolak kejujuran, menolak kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Piala Konservasi 2019: Kepedulian Kelautan dan Kehutanan Indonesia

25 April 2019   10:49 Diperbarui: 25 April 2019   11:04 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Sadar masih banyaknya tindak pidana terhadap kelautan dan kehutanan Indonesia menjadi motivasi bagi mahasiswa di Fakultas Hukum (FH) di Universitas Pelita Harapan (UPH) untuk mengikuti kompetisi berskala nasional 'Piala Konservasi 2019', 22-25 Maret 2019 di Universitas Negeri Semarang. Meraih Juara 3 dari 11 Universitas yang ikut serta, Moot Court Competition ini mengambil topik mengenai Tindak Pidana Kelautan dan Kehutanan.

"Terkait pengaturan hukumnya mengenai pencemaran lingkungan di Indonesia, menurut kami masih minim. Terutama pada ruang lingkup tindak pidana karena sebagian besar kasus pencemaran lingkungan di Indonesia hanya sampai ruang lingkup perdata saja, yaitu masalah ganti kerugian, sehingga sangat diperlukan pengaturan tambahan yang mengatur mengenai pencemaran limbah tersebut. Ini yang kami sadari dan harapannya keikutsertaan kami dalam kompetisi menjadi salah satu bentuk nyata kepeduliaan kami terhadap kekayaan alam Indonesia," ungkap Marchell Mico Pakel, FH 2015 sebagai salah satu anggota tim dari FH UPH.

Malam Pengumuman Pemenang- Mahasiswa FH UPH raih Juara 3 dalam Piala Konservasi IV
Malam Pengumuman Pemenang- Mahasiswa FH UPH raih Juara 3 dalam Piala Konservasi IV

Marchell menjelaskan bahwa kompetisi ini merupakan ajang 2 tahunan yang secara garis besar membahas seputar pencemaran lingkungan seperti pencemaran air laut, pencemaran akibat limbah pabrik, dan sebagainya. Kompetisi dari seluruh babak melibatkan beragam juri dari kalangan profesi Hakim, Jaksa, Advokat, Akademis, bahkan Polisi.

Bagi mahasiswa FH ini, menjadi peserta dalam kompetisi memberikan banyak pengalaman positif dalam mengasah analisa kasus-kasus, memberikan pengetahuan hukum yang belum pernah diajarkan dalam kelas dan meningkatkan rasa kerja sama dalam tim.

"Mengikuti kompetisi khususnya dalam fakultas hukum sangat penting karena kita dapat mengasah cara berpikir dan analisa kita sebagai calon praktisi hukum. Kita pun dapat menerapkan apa yang kita pelajari di kelas dan menerapkannya dalam pembahasan kasus. Karena sebagai mahasiswa hukum, kita dituntut untuk menganalisis bukan hanya menghafal saja." ujar Marcel Joshua.

(ka-ki)Dekan FH UPH Dr. Bintan R. Saragih bersama wakil dekan dan juga Mahasiswa  FH UPH serta Direktur Fakultas
(ka-ki)Dekan FH UPH Dr. Bintan R. Saragih bersama wakil dekan dan juga Mahasiswa  FH UPH serta Direktur Fakultas

Marcel dan tim bersyukur dapat membanggakan FH UPH. Ditambah karena FH UPH melalui dosen, peran fakultas, juga mahasiswa senior yang mau andil dalam mendukung saat persiapan. Bagaimana para dosen mau membagikan pendapat hukum terkait kasus, fakultas dengan menyediakan sarana, prasarana, dan sumber referensi sebagai penunjang pengetahuan, serta mahasiswa senior yang menyemangati tim untuk terus memberikan yang terbaik apapun hasilnya.  (pl)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun