Mohon tunggu...
Indri Nuranggraini
Indri Nuranggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Teori Belajar Kognitifdan Metakognitif dalam Pendidikan Modern

28 Oktober 2024   05:31 Diperbarui: 28 Oktober 2024   07:33 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori belajar kognitif dan metakognitif memiliki peran penting dalam memahami bagaimana siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Konsep ini berakar dari pemahaman bahwa belajar adalah proses sosial yang melibatkan interaksi antara siswa dengan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih berpengalaman. Dalam konteks ini, seorang pembelajar pemula (novice learner) didampingi oleh individu yang sudah menguasai materi, yang berfungsi sebagai model. Proses ini memungkinkan pembelajar pemula untuk secara bertahap meningkatkan kemampuan kognitifnya hingga mampu menyelesaikan masalah secara mandiri.

Piaget, salah satu tokoh utama dalam teori belajar kognitif, menekankan pentingnya keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar. Ia berargumen bahwa anak-anak belajar lebih baik ketika mereka diizinkan untuk mencari solusi sendiri, bukan hanya sebagai penerima informasi pasif. Oleh karena itu, pendekatan konstruktivis yang diusulkan oleh Piaget mendorong guru untuk menciptakan situasi di mana siswa dapat belajar melalui pengalaman langsung (learning by doing).

Lebih lanjut, Vygotsky menambahkan dimensi sosial dalam proses belajar dengan konsep Zona Perkembangan Proksimal (ZPD). Ia menjelaskan bahwa ada perbedaan antara apa yang dapat dilakukan siswa secara mandiri dan apa yang dapat dicapai dengan bantuan orang dewasa atau teman sebaya. Interaksi ini sangat penting dalam membantu siswa menginternalisasi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka.

Dalam praktiknya, pembelajaran yang efektif harus melibatkan kolaborasi antara siswa dengan latar belakang dan keterampilan yang berbeda. Kerja sama ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga membantu siswa mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang materi yang dipelajari. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan

Secara keseluruhan, teori belajar kognitif dan metakognitif memberikan kerangka kerja yang kuat untuk memahami bagaimana siswa belajar dan berkembang. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam pendidikan, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan mendukung perkembangan kognitif siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun