Mohon tunggu...
Indri nur anggraini
Indri nur anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pestarama#9 Sukses Gelar Pementasan Graffito: Kisah Cinta 2 Insan yang Berbeda Keyakinan Namun Dikemas Sangat Menarik

8 Juni 2024   13:53 Diperbarui: 8 Juni 2024   14:18 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: Tim Dokumentasi Pestarama#9)

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menggelar acara Pekan Apresiasi Sastra dan Drama (Pestarama). Pestarama rutin diadakan setiap tahun. Pada tahun ini, Pestarama memasuki tahun kesembilannya, dengan mengusung tema "Relung Langkah Budayawan Muslim Indonesia".

Salah satu rangkaian acara dalam Pestarama #9 adalah pementasan drama yang dipersembahkan oleh mahasiswa semester enam Prodi PBSI. Tahun ini terdapat tiga naskah drama yang akan dipentaskan, salah satunya yakni naskah drama Graffito milik Akhudiat. Pertunjukan drama berjudul "Graffito" yang merupakan adaptasi naskah karya Akhudiat, telah sukses dipentaskan pada hari Rabu, 29 Mei 2024. Pertunjukan ini berlangsung di Bulungan Theater Building, Jakarta Selatan, dan dihadiri oleh banyak penonton dari berbagai kalangan, .

"Graffito" memiliki pencitraan menarik, jenaka, dan tentunya mengandung makna yang dalam tentang kehidupan manusia di era modern. Graffito meceritakan tentang bagaimana Limbo mencari Ayesha sang kekasih. Konon, Limbo merupakan anak seorang raja yang kaya raya, sementara Ayesha adalah gadis pemimpi yang merupakan anak dari seorang petani tua. Keduanya menjalin asmara. Pertemuan mereka terjadi di jalanan, tempat favorit Limbo menghabiskan waktu. Segala cara mereka lakukan untuk dapat hidup bahagia, tetapi nyatanya banyak rintangan yang harus mereka hadapi karna perbedaan latar belakang sosial dan agama.

Bagaimana usaha Limbo dan Ayesha untuk hidup bahagia? Apakah mereka akan melangsungkan pernikahan? Atau kandas di tengah jalan?

Limbo, karakter utama yang diperankan oleh Abdul Halim, seorang mahasiswa semester enam, berhasil membuat penonton tertawa. Limbo digambarkan sebagai anak muda dengan banyak keinginan, salah satunya adalah menjadi presiden tahun 2024. Adegan tersebut berhasil mengocok perut penonton, karena keinginan yang aneh dan tidak realistis.

Ayesha, seorang remaja cantik dengan keunikan tersendiri, memiliki keinginan untuk menikahi Limbo, kekasihnya. Mereka berdua berusaha saling mencari, didorong oleh hasrat mereka masing-masing.

"Demi Tuhan, di tangan-Nya segala cinta bersumber, ayo, kita ke penghulu, Ayesha butuh restu."

"Juga ke pastur, untuk Limbo, beliau akur, kita bersyukur."

Meskipun melanggar akidah dan norma sosial akibat perbedaan agama, mereka menghalalkan segala cara untuk mewujudkan keinginan tsebut, dan itulah salah satu cerminan sifat manusia modern. Pertunjukan pun terus berlangsung dengan dibumbui humor yang tak jarang menggelitik. Sebuah pertunjukan yang apik lagi menarik, sebab di dalamnya tidak hanya menawarkan dialog yang sifatnya jenaka dan sedikit nyeleneh. Lebih dari sekadar itu, di dalam pertunjukan tersebut tetap terselip berbagai pesan dan nasihat. Pada akhirnya, Limbo dan Ayesha harus tetap mengakhiri kisah mereka dengan batasan-batasan yang tetap mengurung keduanya, mereka tetap tidak dapat bersama.

Penonton memberikan respon yang sangat positif dan merasa terkesan karena setiap adegan selalu diselingi humor. Akting dari koor Ayesha dan koor Limba sangat menarik, termasuk ajudan Limbo dan koor lainnya yang memiliki keunikan masing-masing.

Di akhir acara, penulis berkesempatan untuk menanyakan pesan dan kesan untuk para aktor maupun rekan-rekan yang terlibat dalam Pestarama #9 ini.

"Kesan saya untuk Pestarama 9 ada sedikit pembaruan, salah satunya lokasi acara. Jika sebelumnya diadakan di kampus, sekarang di Bulungan Theater Building, yang memberikan kesan tersendiri. Pesan saya untuk teman-teman yang terlibat di Pestarama berikutnya tetap semangat dalam menyiapkan apapun, dan yang terpenting menjaga kesehatan. Sukses terus untuk Pestarama," papar Hafizh sebagai salah satu penonton pementasan drama Graffito.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun