Mohon tunggu...
INDRI MUKTIASIH
INDRI MUKTIASIH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM 55522120016 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pajak Internasional dan Pemeriksaan Pajak - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 15 - Pemeriksaan Pajak - Transformasi Audit Pajak dan Memimpin Diri Sendiri dilihat dari Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram

7 Juli 2024   23:20 Diperbarui: 7 Juli 2024   23:21 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Sa-perlune (Seperlunya) dalam penggunaan sumber daya > menggunakan sumber daya seperti waktu, energi, dan uang sesuai dengan kebutuhan adalah kunci untuk mencapai keseimbangan dalam hidup. Jangan menghabiskan sumber daya untuk hal-hal yang tidak penting. Implementasi:

  • Memprioritaskan aktivitas dan pengeluaran yang benar-benar bermanfaat.
  • Mengalokasikan waktu dan energi untuk hal-hal yang membawa nilai positif dalam hidup.

Manfaatnya adalah untuk efisiensi dalam penggunaan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan produktivitas.

3. Sa-cukupe (Secukupnya) dalam kehidupan sehari-hari > menerapkan prinsip kecukupan dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu menghindari stres dan kelelahan. Hidup dengan sederhana dan cukup akan membawa ketenangan batin. Implementasi:

  • Menetapkan batas yang sehat dalam bekerja dan bersosialisasi.
  • Menjaga keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu pribadi.

Manfaatnya yaitu untuk mengurangi risiko burnout, meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik.

4. Sa-benere (Sebenarnya) dalam berperilaku > bertindak dengan jujur dan benar dalam segala situasi akan membangun integritas dan kepercayaan diri. Kejujuran kepada diri sendiri dan orang lain adalah dasar dari kepemimpinan yang baik. Implementasi:

  • Menjaga kejujuran dalam setiap tindakan dan keputusan.
  • Bersikap transparan dan tidak menyembunyikan kesalahan.

Manfaatnya untuk membangun reputasi yang baik, mendapatkan kepercayaan dari orang lain, dan meningkatkan kepuasan diri.

5. Sa-mesthine (Semestinya) dalam mengikuti aturan > mengikuti norma dan aturan yang berlaku adalah penting untuk menjaga keharmonisan dan keteraturan dalam hidup. Ini juga mencerminkan tanggung jawab dan kedewasaan seseorang. Implementasi:

  • Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku di masyarakat.
  • Mengikuti aturan dalam keluarga dan tempat kerja.

Manfaatnya untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan tertib, serta meningkatkan rasa tanggung jawab dan kedewasaan.

6. Sak-penake (Seenaknya) dalam menjaga kesehatan mental > melakukan sesuatu dengan nyaman dan tidak memaksakan diri akan membantu menjaga kesehatan mental. Penting untuk mengetahui batasan diri dan tidak terlalu keras pada diri sendiri. Implementasi:

  • Menetapkan waktu istirahat yang cukup dan waktu untuk relaksasi.
  • Menghindari overcommitment dan belajar mengatakan tidak.

Manfaatnya untuk mengurangi stres, meningkatkan kebahagiaan, dan menjaga keseimbangan mental serta fisik.

Kesimpulan
Mengintegrasikan prinsip-prinsip kebatinan Ki Ageng Suryomentaram dalam hal transformasi audit pajak dapat membantu menciptakan proses audit yang lebih efisien, efektif, dan etis. Prinsip-prinsip ini memberikan panduan yang jelas untuk memastikan bahwa audit pajak dilakukan dengan cara yang benar dan manusiawi, meningkatkan kepercayaan publik dan efektivitas pengelolaan pajak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun