2. Sa-perlune (Seperlunya) dalam penggunaan sumber daya > menggunakan sumber daya seperti waktu, energi, dan uang sesuai dengan kebutuhan adalah kunci untuk mencapai keseimbangan dalam hidup. Jangan menghabiskan sumber daya untuk hal-hal yang tidak penting. Implementasi:
- Memprioritaskan aktivitas dan pengeluaran yang benar-benar bermanfaat.
- Mengalokasikan waktu dan energi untuk hal-hal yang membawa nilai positif dalam hidup.
Manfaatnya adalah untuk efisiensi dalam penggunaan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan produktivitas.
3. Sa-cukupe (Secukupnya) dalam kehidupan sehari-hari > menerapkan prinsip kecukupan dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu menghindari stres dan kelelahan. Hidup dengan sederhana dan cukup akan membawa ketenangan batin. Implementasi:
- Menetapkan batas yang sehat dalam bekerja dan bersosialisasi.
- Menjaga keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu pribadi.
Manfaatnya yaitu untuk mengurangi risiko burnout, meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik.
4. Sa-benere (Sebenarnya) dalam berperilaku > bertindak dengan jujur dan benar dalam segala situasi akan membangun integritas dan kepercayaan diri. Kejujuran kepada diri sendiri dan orang lain adalah dasar dari kepemimpinan yang baik. Implementasi:
- Menjaga kejujuran dalam setiap tindakan dan keputusan.
- Bersikap transparan dan tidak menyembunyikan kesalahan.
Manfaatnya untuk membangun reputasi yang baik, mendapatkan kepercayaan dari orang lain, dan meningkatkan kepuasan diri.
5. Sa-mesthine (Semestinya) dalam mengikuti aturan > mengikuti norma dan aturan yang berlaku adalah penting untuk menjaga keharmonisan dan keteraturan dalam hidup. Ini juga mencerminkan tanggung jawab dan kedewasaan seseorang. Implementasi:
- Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku di masyarakat.
- Mengikuti aturan dalam keluarga dan tempat kerja.
Manfaatnya untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan tertib, serta meningkatkan rasa tanggung jawab dan kedewasaan.
6. Sak-penake (Seenaknya) dalam menjaga kesehatan mental > melakukan sesuatu dengan nyaman dan tidak memaksakan diri akan membantu menjaga kesehatan mental. Penting untuk mengetahui batasan diri dan tidak terlalu keras pada diri sendiri. Implementasi:
- Menetapkan waktu istirahat yang cukup dan waktu untuk relaksasi.
- Menghindari overcommitment dan belajar mengatakan tidak.
Manfaatnya untuk mengurangi stres, meningkatkan kebahagiaan, dan menjaga keseimbangan mental serta fisik.
Kesimpulan
Mengintegrasikan prinsip-prinsip kebatinan Ki Ageng Suryomentaram dalam hal transformasi audit pajak dapat membantu menciptakan proses audit yang lebih efisien, efektif, dan etis. Prinsip-prinsip ini memberikan panduan yang jelas untuk memastikan bahwa audit pajak dilakukan dengan cara yang benar dan manusiawi, meningkatkan kepercayaan publik dan efektivitas pengelolaan pajak.