4) Analisis Sistematis dan Metodis
Pendekatan Kantian mendorong penggunaan metode analisis yang sistematis dan logis. Auditor diajak untuk tidak hanya melihat permukaan dari data atau informasi yang ada, tetapi juga menyelidiki lebih dalam dengan cara yang terstruktur. Ini berarti auditor akan menggunakan teknik analisis yang lebih mendetail, seperti analisis rasio, pengujian data, dan teknik audit lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lengkap dan akurat.
5) Deteksi Kecurangan yang Lebih Efektif
Dengan dasar etika yang kuat dan metode analisis yang sistematis, auditor dapat lebih efektif dalam mendeteksi kecurangan. Pendekatan ini mendorong auditor untuk skeptis dan kritis, serta tidak menerima informasi begitu saja tanpa verifikasi yang memadai. Auditor juga diajak untuk melihat pola atau anomali yang mungkin menunjukkan adanya kecurangan yang tidak terlihat oleh metode tradisional.
6) Penemuan Temuan yang Lebih Relevan
Karena pendekatan ini mengharuskan auditor untuk menggunakan analisis yang mendalam dan menyeluruh, temuan yang dihasilkan cenderung lebih relevan dan signifikan. Auditor mampu mengidentifikasi isu-isu penting yang mungkin terlewatkan dengan metode yang kurang sistematis.
7) Peningkatan Kepercayaan Publik
Dengan mengadopsi pendekatan Kantian, auditor menunjukkan komitmen mereka terhadap etika dan keadilan. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap hasil audit, karena mereka tahu bahwa auditor bekerja berdasarkan prinsip moral yang kuat dan metode yang terpercaya.
Â
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan transendental Kantian dalam audit investigasi umum dan perpajakan memungkinkan auditor untuk mengkategorikan dan mengevaluasi data secara lebih sistematis dan menyeluruh. Menggunakan pendekatan transendental Kantian dalam audit investigasi umum dan perpajakan memungkinkan auditor untuk:
- Meningkatkan Kualitas Audit: Dengan sistematis mengkategorikan dan mengevaluasi data, auditor dapat menemukan temuan yang lebih akurat dan relevan.
- Mendeteksi Kecurangan yang Lebih Kompleks: Dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan skenario, auditor dapat mendeteksi skema penghindaran pajak yang lebih kompleks dan canggih.
- Menjaga Transparansi dan Akuntabilitas: Pendekatan ini membantu dalam memastikan bahwa pelaporan pajak dilakukan dengan jujur dan akurat, yang pada gilirannya melindungi kepentingan publik dan keuangan negara.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip Kantian dalam audit investigatif, auditor tidak hanya meningkatkan kualitas dan efektivitas audit mereka, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan pajak. Hal ini sangat penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap sistem perpajakan dan memastikan bahwa kewajiban pajak dipenuhi secara adil dan tepat.
Â
Sumber Referensi:
- Allison, H. E. (2004). Kant's Transcendental Idealism: An Interpretation and Defense. Yale University Press. [ISBN: 978-0300102666]
- Guyer, P. (Ed.). (1992). The Cambridge Companion to Kant. Cambridge University Press. [ISBN: 978-0521367684]
- Internet Encyclopedia of Philosophy. "Immanuel Kant: Metaphysics". https://iep.utm.edu/kantmeta/Cooper, D. R., & Schindler, P. S. (2014). Business Research Methods. McGraw-Hill Education.
- Kant, I. (1781). Critique of Pure Reason. Cambridge University Press.
- Kant, I. (1790). Critique of Judgment. Oxford University Press. [ISBN: 978-0199576143]
- Jain, P. (2020). Data Analytics for Auditors. CRC Press.
- Loughran, M. (2010). Forensic Accounting For Dummies. Wiley.
- Stanford Encyclopedia of Philosophy. "Immanuel Kant". https://plato.stanford.edu/entries/kant/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI