Mohon tunggu...
Indri Mayningsih
Indri Mayningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

Saya adalah seorang mahasiswa semester 7 yang berkuliah di Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang. Saya suka novel, komik, dan anime bergenre action, fantasy, kerajaan, dan romance.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program SIJUan (Sistem Informasi Jumantik) sebagai Sarana Surveilans Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kabupaten Banjarnegara

3 November 2024   21:09 Diperbarui: 3 November 2024   23:33 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pengenalan model: pengenalan model berupa sistem perekaman data dan pengelolaan perekaman data, diberikan model sederhana yang dapat dikembangkan lagi oleh Dinas Kesehatan terkait.

2. Pemberian Contoh penerapan yang sudah dilakukan oleh Wilayah lain yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.

3. Pemberian template poster: pemberian template poster diberikan dengan tujuan sebagai media promosi SIJUan dan juga sebagai sistem penyebaran informasi data ABJ kepada masyarakat.

Template poster media promosi(dokpri)
Template poster media promosi(dokpri)
Strategi Implementasi

Implementasi program SIJUan memerlukan langkah-langkah strategis untuk memastikan keberhasilan, di antaranya:

1. Pelatihan Jumantik: Sebelum pelaksanaan, semua jumantik di Kabupaten Banjarnegara akan diberikan pelatihan mengenai penggunaan aplikasi SIJUan. Pelatihan ini mencakup cara input data, pemahaman fitur pemetaan, dan penggunaan sistem peringatan dini.
2. Kolaborasi dengan Stakeholder: Program ini membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah, puskesmas, dan perangkat desa. Partisipasi aktif mereka sangat penting dalam proses sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pelaporan jentik.
3. Monitoring dan Evaluasi: Evaluasi rutin dilakukan untuk mengukur efektivitas SIJUan. Dinas Kesehatan akan mengadakan pertemuan bulanan untuk meninjau data yang masuk, menganalisis pencapaian, dan memperbaiki kendala teknis yang mungkin terjadi.

Manfaat yang Diharapkan

Implementasi SIJUan diharapkan akan membawa dampak positif bagi Kabupaten Banjarnegara dalam upaya pengendalian DBD, di antaranya:
1. Peningkatan Cakupan dan Ketepatan Data: Dengan sistem pelaporan digital, data yang terkumpul menjadi lebih cepat, tepat, dan dapat diakses oleh semua pihak terkait.
2. Efisiensi Waktu dan Sumber Daya: Penggunaan aplikasi digital mengurangi ketergantungan pada laporan manual yang memakan waktu, sehingga tenaga kesehatan bisa fokus pada upaya pencegahan dan intervensi langsung.
3. Peningkatan Responsifitas: Peringatan dini memungkinkan penanganan yang lebih cepat dan efektif terhadap wilayah yang berisiko mengalami lonjakan kasus DBD.
 
Rekomendasi Kebijakan

Program SIJUan sebagai sistem surveilans jumantik digital memiliki potensi untuk menjadi solusi efektif dalam meningkatkan efektivitas pemantauan jentik di Banjarnegara. Rekomendasi kebijakan untuk mendukung keberhasilan SIJUan meliputi:

1. Integrasi SIJUan dengan Sistem Nasional: Hingga saat ini, penerapan sistem pemantauan Jumantik baru diterapkan di satu wilayah yaitu di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Diharapkan adanya pengembangan lebih lanjut untuk memastikan bahwa SIJUan dapat diintegrasikan dengan sistem surveilans nasional, sehingga dapat berkontribusi pada data epidemiologi nasional.
2. Anggaran Berkelanjutan: Mengalokasikan dana yang cukup untuk pemeliharaan dan pengembangan aplikasi agar dapat berjalan dalam jangka panjang.
3. Penguatan Kolaborasi Multi-Sektor: Mendukung kolaborasi dengan organisasi masyarakat, sektor pendidikan, dan instansi terkait lainnya untuk memperkuat pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam pengendalian DBD.

Dengan upaya terkoordinasi, SIJUan diharapkan menjadi model sistem surveilans yang bisa diterapkan di daerah lain dan berkontribusi pada penurunan kasus DBD di tingkat nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun