Mohon tunggu...
INDRI JATININGTYAS
INDRI JATININGTYAS Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Pamotan

saya seorang guru mapel bahasa di salah satu sekolah kabupaten Rembang Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengambil Keputusan Etis sebagai Pemimpin Pembelajaran Membangun Generasi Berkarakter

23 Oktober 2024   10:41 Diperbarui: 23 Oktober 2024   10:51 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya Indri Jatiningtyas

CGP Angkatan 11 dari Kabupaten Rembang Jawa Tengah

Sebelum mempelajari materi terkait Ki Hadjar Dewantara dan pengambilan keputusan etis, perasaan saya cenderung netral, dengan sedikit ketidakpastian tentang bagaimana konsep-konsep ini saling berhubungan. Meskipun saya telah mengenal beberapa filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, terutama mengenai konsep ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, saya belum sepenuhnya memahami bagaimana prinsip-prinsip tersebut bisa diterapkan dalam pengambilan keputusan sehari-hari sebagai seorang pemimpin pembelajaran.

Saya merasa bahwa pengambilan keputusan yang baik penting dalam peran saya sebagai seorang guru, tetapi masih ragu tentang bagaimana nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara bisa menjadi fondasi kuat untuk membuat keputusan yang tidak hanya baik untuk akademik, tetapi juga berlandaskan etika.

Ketika mulai mendalami materi ini, saya merasa mulai mendapatkan wawasan baru. Filosofi Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya kepemimpinan berbasis nilai yang kuat. Prinsip tut wuri handayani mengajarkan bahwa pemimpin harus mendorong orang lain (dalam konteks ini, murid) untuk tumbuh dengan kebebasan yang bertanggung jawab. Ini membuat saya berpikir bahwa keputusan yang diambil sebagai pemimpin pembelajaran harus berlandaskan prinsip-prinsip tersebut---keputusan yang tidak hanya mempertimbangkan hasil akademik, tetapi juga pengembangan karakter murid.

Pada tahap ini, perasaan saya mulai berubah dari ragu menjadi penasaran dan termotivasi. Saya mulai melihat bahwa pengambilan keputusan etis sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kita anut, dan di sinilah prinsip Pratap Triloka (ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani) memberikan panduan praktis dalam membuat keputusan.

Contohnya, ketika kita sebagai pendidik diharuskan membuat keputusan antara memberikan hukuman atau pendekatan pembinaan kepada murid yang melanggar aturan, filosofi Ki Hadjar Dewantara memberi arahan bahwa kita harus menjadi teladan (di depan), memberi inspirasi (di tengah), dan mendorong kemandirian murid (di belakang). Ini memperlihatkan hubungan langsung antara kepemimpinan pendidikan dan pengambilan keputusan berbasis etika.

Setelah mempelajari materi pengambilan keputusan ini, perasaan saya berkembang menjadi lebih yakin dan optimis. Saya menyadari bahwa nilai-nilai pendidikan Ki Hadjar Dewantara sangat relevan dalam menghadapi dilema etika di sekolah. Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran bukan hanya tentang memilih solusi yang cepat dan efisien, tetapi tentang bagaimana kita bisa menyeimbangkan antara hasil akademik dan perkembangan moral murid.

Pada tahap ini, saya merasa jauh lebih sadar akan pentingnya membuat keputusan yang didasari oleh integritas, keadilan, dan kebijaksanaan, dan bagaimana keputusan yang kita ambil mencerminkan nilai-nilai yang ingin kita tanamkan dalam diri murid-murid. Pengalaman belajar ini juga membuat saya lebih reflektif, menyadari bahwa keputusan yang tepat akan membentuk lingkungan sekolah yang lebih positif dan kondusif, sejalan dengan prinsip "mencerdaskan kehidupan bangsa" seperti yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara.

Keputusan yang kita buat sebagai pendidik tidak hanya memengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga memberikan dampak besar pada pembentukan karakter, nilai-nilai, dan masa depan murid-murid kita. Melalui blog ini, kita akan membahas pentingnya pengambilan keputusan etis dalam pendidikan, bagaimana prinsip-prinsip yang kita pegang membentuk lingkungan belajar yang kondusif, serta bagaimana kita sebagai pemimpin pembelajaran dapat menjadi panutan moral bagi seluruh komunitas sekolah.

Dalam perjalanan pembelajaran ini, kita akan mengeksplorasi:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun