Mohon tunggu...
Indri
Indri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Nature

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Merasa Sulit Bahagia? Waspada Anhedonia

13 Juli 2022   16:25 Diperbarui: 13 Juli 2022   16:31 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tidak akan merasa tidak bahagia di dunia karena yang kita kejar itu kebahagiaan akhirat yaitu surga. Sesulit apapun hidup akan kita jalani penuh ketaatan, karena yang kita harapkan surga. Dan luar biasanya, jika yang kita kejar adalah urusan akhirat maka Allah akan mudahkan urusan dunia kita. Maka kita harus banyak-banyak beramal shalih supaya bisa mendapat kebahagiaan yang Hakiki. Jangan sampai kita terjebak oleh makna bahagia yang semu.

Andaikan semua orang bisa memahami konsep kebahagiaan yang hakiki, pasti bisa fokus beramal. Manusia hidup di dunia bukanlah mencari kekayaan atau kesehatan saja, tetapi juga berlomba-lomba untuk beramal sholih.

Memang mustahil makna kebahagiaan hakiki ini bisa dipahami semua orang jika sistem kehidupan yang diterapkan adalah sekulerisme. Sekulerisme fokusnya bukan untuk taqwa, tapi untuk memisahkan agama dari kehidupan.

Jadi memang butuh banget peran negara yang bisa mengedukasi warganya supaya bisa paham makna kebahagiaan hakiki. Memang ini bisa dilakukan hanya oleh negara yang fokusnya adalah untuk taat secara Kaffah.

Supaya kita bisa taat bareng-bareng, kita perlu dakwah pemikiran, kita perlu mencerdaskan masyarakat agar paham pentingnya taat secara Kaffah. Insyaallah dengan mengkaji Islam Kaffah kita akan dibimbing untuk bisa dakwah dengan metode Rasulullah yang akan membangkitkan hidup yang terpuruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun