Mohon tunggu...
Indri
Indri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Nature

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Al Junnah

22 April 2022   09:33 Diperbarui: 22 April 2022   09:41 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.islampos.com

"Puasa itu adalah perisai. Karena itu orang yang berpuasa itu janganlah  berkata-kata  kotor,  janganlah  ia  berbuat  bodoh. Jika  ada  seseorang  ingin  membunuhnya  atau  memakinya hendaklah ia mengatakan :Aku sedang berpuasa --dua kali-." HR.Imam Bukhari dari Abi Hurairah ra

Hadits ini menjelaskan faidah dari puasa yang kita lakukan. Puasa  adalah  benteng  individu  muslim  dari  kamaksiatan. Sejatinya  orang  yang  berpuasa  tidak  lagi  melakukan kemaksiatan  sebagaimana  sabda  Rasul  di  atas.  Ketika Rasulullah SAW memberikan nasihat kepada para pemuda yang belum mampu menikah, beliau SAW bersabda:

"Siapa saja yang belum mampu menikah maka hendaklah berpuasa,  karena  puasa  itu  akan  menjadi  perisai  baginya dari kemaksiatan." HR.Bukhari

Dengan  berpuasa  di  bulan  Ramadhan,kita  patut bersyukurkarena  kaum  muslimin  secara  individu  akan terbentengi dari kemaksiatan.

Namun saat ini kita juga patut bersedih karena jika kaum muslimin secara individu telah terbentengi dari kemkasiatan, tapi  bagaimana  halnya  dengan  kaum  muslimin  secara komunal ? Sudahkah terbentengi dari perbuatan buruk dan kezaliman yang akan menimpanya? Apa yang akan menjadi benteng kaum muslimin secara komunal?

Jika  benteng  individu  adalah  puasa,maka  benteng  kaum muslimin  secara  komunal  adalah  imam  atau  Khalifah.

Rasulullah bersabda:

"Sungguh imam itu adalah benteng. Dari belakangnya rakyat akan diperangi dan akan dijaga dengannya." (HR.Muslim)

Keberadaan  pemimpin  dalam  Islam  sangatlah  penting. Tanpa  imam  kaum  muslimin  akan  tercerai  berai,  lemahdan  tidak  berdaya  dihadapan  musuh-musuhnya.  Tanpa imam  sebagai  penjaga,  harta  kaum  muslimin  akan  tersia-sia dirampas musuh. Tanpa imam sebagai benteng, akidah kaum muslimin terancam disimpangkan dan dikotori. Tanpa imam potensi kekayaan dan kekuatan kaum muslimin akan terbengkalai.

Benarlah  apa  yang  dikatakan  oleh  Syaikh  Izz  bin  Abdis Salam :

"Jika tidak ada negara Islam yang menaungi kaum muslim, maka jalan-jalan tidak akan aman bagi kita. Orang-orang  yang  lemah  di  antara  kita  akan  menjadi rampasan orang-orang yang kuat di antara kita"

Seorang  penyair  di  masa  jahiliyyah  "Afwah  Audi"  pernah bersenandung:

"Manusia tidak bisa mendapat kemaslahatan dalam keadaan tersia-sia tanpa imam. Tidak aka nada kehagiaan bagi mereka. Begitu juga tidak akan ada kebahagian jika orang-orang yang bodoh menjadi pemimpin mereka"

Mengingat  begitu  penting  dan  medesaknya  keberadaan pemimpin bagi kaum muslimin, setelah melakukan penelitian dari  nash  al-Qur'an  dan  as-Sunnah  para  ulama  terdahulu sepakat  akan  wajibnya  mengangkat  satu  orang  pemimpin bagi kaum muslimin di seluruh dunia.

Syaikh  Abdurrahmanal-Jaziiri  dalam  kitab  Al-fiqh  'Alaa  Almadzaahib al-Arba'ah telah mencatat ijma imam madzhab yang empat tentang wajib adanya kepemimpinan bagi kaum muslim:

"Para imam madzhab yang empat -semoga Allah merahmati mereka-  telah  bersepakat  bahwa  Imamah  itu hukumnya fardhu, dan bahwa kaum muslimin mesti memilki imam  yang  akan  menegakkan  syiar  agama  dan  membela kelompok yang dizalimi dari kelompok yang berbuat zalim, dan  bahwa  tidak  boleh  bagi  kaum  muslimin  di  saat  yang sama di seluruh dunia ada dua imam baik sepakat atau tidak sepakat."

Imam al-Qurthubi, ketika menjelaskan tentang firman Allah dalam QS.al-Baqarah ayat 30,beliau berkata:

"Ayat ini adalah dalil tentang (kewajiban) mengangkat imam atau khalifah yang wajib didengar dan ditaati, agar kalimat (umat)  menjadi  satu,  dana  agar  hukum-hukum  Islambisa  dilaksanakan." 

Tidak  ada  perbedaan  tentang  wajibnya imam itu di antara umat dan para imam madzhab,kecuali yang  diriwayatkan  dari  al-Ashomm  karena  ia  tuli  dari syariat. Begitu juga setiap orang yang berpendapat dengan pendapatnya dan mengikuti pendapat dan madzhabnya.

Saat ini kita membutuhkan benteng individu untuk melindungi kita  dari  kemaksiatan  dan  juga  benteng  komunal,benteng umat secara  keseluruhan,  untuk  melindungi  umat  dan agamanya dari hal-hal yang akan merusaknya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun