Luna jatuh cinta pada Aril. Entah apa yang menarik dari Aril, yang pasti..Luna merasa Aril 'berbeda' dibanding semua laki-laki yang pernah dekat dengannya.
Begitu cintanya Luna pada Aril, seperti tergila-gila...Luna sangat mendamba dan ingin memilikinya. Perasaan yang sebelumnya tidak pernah ia miliki. Selama ini, Dia tidak pernah terpikir untuk menikah dengan seorang lelaki.
Setiap malam Luna berdoa dan memohon pada Tuhan : "Tuhan...buatlah Aril yang kucintai untuk segera melamarku..".
Lalu, malam berikutnya Luna kembali berdoa : "Tuhan...jadikan Aril suamiku, aku sangat ingin jadi istrinya". Begitu seterusnya. Sampai pada suatu malam, Luna bermimpi bertemu seorang kakek. Kakek itu jelmaan dari Malaikat, yang diutus Tuhan untuk mengingatkan Luna akan doa-doanya.
Kakek : "Luna, apakah benar kau ingin Aril menjadi suamimu?
Luna : "Benar kakek, aku sangat mencintainya dan tak ingin terpisahkan dengannya"
Kakek : "Coba kau renungkan lagi permintaanmu, bukankah selama ini Aril sering menyakitimu?"
Luna : "Benar Kakek, tapi dia sudah berjanji tidak akan mengulanginya lagi"
Kakek : "Bukankah Dia sering berjanji tapi juga mengulangi kesalahannya lagi?"
Luna : "Suatu saat Dia pasti berubah kakek"
Kakek : "Aku sekedar mengingatkan, agar kau tidak menyesal dikemudian hari" lalu kakek itu menghilang.