Mohon tunggu...
pagihujanpagi
pagihujanpagi Mohon Tunggu... -

Jejak Karya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa Aku yang Harus Mati...Ibu...??

23 Januari 2012   22:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:31 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini aku pergi ke pesta, Ibu

Aku ingat apa yang kau katakan

Kau bilang aku tidak boleh minum alkohol

Jadi, aku minum soda sebagai gantinya

Aku benar-benar merasa bangga

Karena dapat melakukan seperti pesanmu

Aku tidak minum..aku tidak mabuk, Ibu

Meskipun orang lain memaksaku.

Aku tahu, aku melakukan hal yang benar, Ibu

Karena..aku tahu...kau selalu benar

Sekarang pestanya sudah selesai

Semua orang pergi pulang, hingga hilang dalam pandangan


Ketika aku masuk ke mobilku

Aku yakin, aku akan pulang dengan selamat dan dalam keadaan utuh

Karena caramu membesarkanku

Untuk selalu bertanggung jawab dan bersikap manis.

Aku baru saja akan pulang, Ibu,

Tapi saat aku baru melangkah keluar ke jalan,

Mobil yang lain tidak melihatku

Dan menghantamku tanpa beban

Ketika aku terbaring di trotoar

Aku mendengar polisi itu berkata,

"Dia ditabrak orang mabuk"

Dan sekarang... akulah yang membayarnya.

Aku sedang berbaring di sini menjelang mati, Bu....

Aku berharap Ibu hadir disini secepatnya

Bagaimana mungkin ini terjadi padaku

Tiba-tiba hidupku meledak seperti balon

Ada darah di sekelilingku, Bu

Dan sebagian dari itu adalah milikku

Aku mendengar dokter berkata

Aku akan mati dalam waktu singkat

Aku hanya ingin memberitahumu, Ibu

Aku bersumpah...aku tidak minum! Aku tidak mabuk!

Itu adalah orang lain, Ibu

Yang lain tidak berpikir sepertiku

Dia mungkin di pesta yang sama seperti aku

Satu-satunya perbedaannya adalah...

dia minum

dan aku yang akan mati!

Mengapa orang minum, Ibu?

Hal ini dapat merusak seluruh hidup

Aku merasa sakit yang nyeri sekali saat ini, Bu

Nyeri seperti dihujani pisau

Orang yang menabrakku masih dapat berjalan dan hidup, Ibu

Dan kupikir..ini sungguh tidak adil

Aku sedang berbaring di sini.....sekarat bu...

Dan yang dilakukan semua orang...adalah menatapku

hanya menatapku

Beritahu kakak, aku tidak menangis, Ibu

Bilang pada Ayah, aku anak pemberani ya Bu

Dan ketika aku pergi ke surga..

Tulis di nisanku  : "anak yang baik" ya Bu

Seseorang harus mengatakan :

Tidak boleh minum dan mengemudi

bahkan tidak untuk menerima panggilan telpon

Kalau saja ada yang melakukannya,

Saat ini, aku masih akan hidup


Napasku semakin pendek, Bu

Aku bertambah takut

Tolong jangan menangis untukku, Bu

Sebelum aku mengucapkan selamat tinggal

satu pertanyaanku, Ibu

Mengapa aku yang harus mati?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun