Mohon tunggu...
pagihujanpagi
pagihujanpagi Mohon Tunggu... -

Jejak Karya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Waspada Terhadap Tanggapan Iklan

13 Desember 2011   06:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:23 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Sebenarnya, sampai disitu suami saya semakin merasa ketidakberesan. Tapi dari awal kami sudah berniat mengetahui apa niat orang tersebut. jadi kami ikuti saja apa yang Dokter itu bilang, sambil tetap waspada dan menerka2 arah tipuan mereka.) Ok, kita lanjut....

Suami : " Ok Pak, sebentar saya kirim deh No rekeningnya. Bapak mau DP berapa? "

Dr. X  : " 30jt dulu ya, sebagai tanda jadi "

Suami : " Ok lah pak, besok jam 10 lebih saya cek ya pak "

Dr X    : " Ok "

Tak lama, suami pun mengirimkan no Rek kami yang kebetulan saldonya cuma 20 ribuan rupiah (hehe...ketahuan deh kerenya hihi...). Itupun untuk mengetahui, apakah jumlah yang dia kirim sesuai dengan kesepakatan (itupun kalo bener dikirim).

Esoknya, jam 10.30an kami mengecek rekening tersebut dan mendapatkan saldo tetap dan tidak berubah Rp. 20.000-an. Sorenya, Dokter itu menelpon dan menanyakan tentang transfer-an uang tersebut. Jelas saja suami saya bilang, belum masuk. dan bahwa kami sudah mengeceknya tadi jam 10.30an. Seolah-olah terkejut dokter itu seakan-akan tidak mempercayai perkataan suami saya. Tunggu sebentar ya pa, saya cek dulu katanya. Selang berapa lama sang Dokter yang ngakunya Dokter Bedah itu kembali menelpon dan meminta agar suami saya mengecek kembali ke ATM.

Beberapa menit kemudian, suami saya menelpon dan mengatakanpada Dokter itu bahwa uang belum masuk juga!. Suami saya meyakinkan bahwa saat itu dia sedang berada di ATM, padahal saat itu dia sedang bersama saya menjaga anak saya yang sedang di rawat di sebuah rumah sakit. Seolah-olah panik, Dokter tersebut meminta waktu satu jam untuk re-cek ke Bank yang bersangkutan. Kami iyakan saja, padahal dari sini kami mulai membaca arah penipuan ini.

Tak lama Dokter itu menelpon dan ditelpon seakan-akan dia menelpon sebuah Bank.

Dr X   : " Pak, ini saya akan hubungkan bapak dengan Bank BCA ya "

tak lama terdengar telpon tersebut dengan backsound Themesong Bank BCA (bener-bener Themesong bang BCA loh, aduuuhh parah). Lalu ada suara seolah-olah seorang Costumer Service Bank tersebut dan menanyakan masalah apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun