Ia kemudian belajar di bawah bimbingan Drs.
 Breuer menjelaskan katarsis, suatu metode terapi di mana pasien dibiarkan mengungkapkan kesulitannya dan dokter mendengarkannya (Hall, 1980: 18).
 Ketika Freud merawat pasien dengan metode Breuer, dia menemukan psikoanalisis.
 Dalam hal ini, hubungan antara ingatan yang terlupakan dan gejala histeris dapat dikenali, dan  gejala tersebut kemudian diberi makna.
Pasien dimasukkan ke dalam keadaan hipnosis.
 Freud tampaknya tidak puas dengan metode Brhl dan menggunakan sugesti dalam keadaan sadar, namun kemudian meninggalkannya dan selanjutnya beralih ke metode penerimaan bebas (Bertens, 1979: xvii) .
 Metode ini merupakan metode otoritatif dalam psikoanalisis.
Menurut Freud (Suryabrata, 1988: 145-149 dan Suyanto dkk.
 1990: 62-65), struktur kepribadian  terdiri dari ID, ego, dan superego.
 Merupakan aspek biologis disebut juga sistem kepribadian yang unik atau  dunia batin manusia, tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia obyektif dan mencakup hal-hal yang bersifat bawaan sejak lahir (naluri), merupakan gudangnya ruh.
 Ini menggerakkan ego dan superego dengan energi.