„Kembalikan raga itu kepada Sukma !“.
„Tidak! … tidak! … karena tanpanya aku tidak bisa berkomunikasi denganMu !“.
„Kau! … Kau! Tak pernah mau mendengar jeritanku dari dasar neraka itu !“.
„Keluar kau dari raga anakKu, hai ular beludak!, sekarang juga!“.
„Kau sudah memiliki ketiga jiwa (sukma) dari keluarga anak itu!, keluar sekarang juga!“.
„Aggghhh!“; terdengar lengkingan suara yang memilukan.
**
Di kejauhan terdengar lantunan suara azan, dentangan lonceng gereja dan kuil. Derasnya doa-doa dari mereka, membentuk kekuatan yang luar biasa. Memantul balik ke arah alam semesta dan seisinya. Memberi kedamaian pada mereka yang masih bisa merasakanNya.
Terasa darah hangat mengalir kembali dalam ragaku.
„Aku haus dan lapar“.
Kurasa hangatnya pelukan ayah sambil terseguk-seguk di telingaku.