Mohon tunggu...
Indriati See
Indriati See Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

WNI bermukim di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Menjadi Pelajar Tamu di Sekolah Indonesia

22 Januari 2012   05:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:35 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Heboh, teriakan bule-bule ! atau diikuti oleh anak-anak lain untuk berjabat tangan sangat berkesan sekali bagi kedua anak kami, kesan ramah, siap menolong, penuh humor benar-benar membuat kedua anak tersebut bangga akan teman-teman Indonesia yang baru.

Untuk standard pelajaran dibandingkan dengan Jerman, pelajaran dalam Bahasa Inggris, beberapa pokok pelajaran Matematik boleh dibilang cukup cepat untuk kelas 7 dan kelas 3 (oh ya ... karena pertimbangan penguasaan Bahasa Indonesia anak-anak, maka mereka harus turun kelas satu tahun).

Pelajaran Sejarah Indonesia sangat disukai dan menambah rasa kagum bagi putra kami. Untuk si bungsu yang suka berolah raga, diberi kesempatan untuk mengajari teman-temannya berdiri diatas kedua belah tangan, yang menurut anak-anak Indonesia cukup sulit dilakukan.

Pada hari pertama sekolah, putra saya langsung menangkap dan mempelajari bahasa Jakarta, contohnya: penggunaan kata “enggak” untuk “tidak”, “belon” dan bahasa prokem lainnya. Tradisi berbicara Bahasa Indonesia yang benar sudah tidak bisa saya tuntut lagi dan saya hanya bisa menjelaskan mana Bahasa Jakarta dan mana Bahasa Indonesia.

[caption id="attachment_157742" align="aligncenter" width="300" caption="Masa penyesuaian yang menyenangkan"]

1327210432104373659
1327210432104373659
[/caption]

Sekarang, dimana usia putra sulung 17 tahun, putri kedua 15 tahun dan si bungsu 13 tahun, Bahasa Indonesia menjadi benar-benar ilmu yang tak ternilai dan mereka mempergunakannya jika mereka ingin perbincangan mereka tidak dimengerti oleh teman-teman mereka yang berbangsa Jerman.

Dari pengalaman kami diatas, saya berharap semoga berguna bagi para pembaca dan tentunya jangan pernah menyerah untuk berbicara Bahasa Indonesia walaupun waktu dan tempat kurang mendukung ... semangat !

Image: Dokumen pribadi

Silahkan mengunjungi: (Model) Perpustakaan Rakyat di Jerman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun