Mohon tunggu...
Indriati See
Indriati See Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

WNI bermukim di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

(Model) Perpustakaan Rakyat di Jerman

2 Juli 2011   12:08 Diperbarui: 22 Juni 2021   16:50 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Buku Roman Pengarang Asing"

Saya sekeluarga tinggal di desa yang berpenduduk sebanyak 5.396 jiwa (per 31 Des.2003), desa kecil yang cantik, dikelilingi oleh perladangan yang berkilo-kilo meter persegi luasnya dan terletak di lembah Sungai Rhein.

Seperti desa-desa kecil lainnya di Jerman, desa tempat tinggal kami, boleh dibilang cukup lengkap: Supermarket, Tukang Roti, Praktek Dokter, Gedung Olah Raga, SD, SMPK, Bank, Tempat Ibadah, Restaurant dan service-service lainnya yang diperlukan oleh warga desa tersebut.

Dari pelayanan-pelayanan tersebut diatas, yang paling saya kagumi adalah pelayanan dari Perpustakaan Rakyat Desa yang selalu berada atau terletak di Gedung Kepala Desa/Kota (Rathaus). 


"Meja kerja Frau Müller"

1309604272615080326
1309604272615080326


Nah … kali ini saya ingin menceritakan sedikit tentang Perpustakaan Rakyat Desa yang dibuka hanya seminggu sekali.

„Guten Tag Frau Müller !” sapa anak-anak dan saya secara bersamaan ketika kami memasuki ruangan Perpustakaan Desa.

”Guten Tag !” jawab beliau dengan senyum yang ramah kepada kami setiap kami datang untuk meminjam atau mengembalikan buku.

„Sudah lama kalian tidak mampir, kemana saja ?” tanya Frau Müller

"Pojok untuk orang dewasa"

13096064891257266758
13096064891257266758


Hm … benar juga pikir saya, terakhir kali kami datang ke Perpustakaan sebelum liburan Natal yang saat itu kami meminjam 15 buku ditambah dengan 5 buku yang belum dikembalikan pada peminjaman sebelumnya.

”Ah…kami tidak kemana-mana koq, liburan Natal tahun kemarin, saya sendiri sakit, menyusul suami, kami hanya mengunjungi mertua untuk merayakan pesta Natal bersama selebihnya liburan Natal kami isi dengan istirahat dirumah saja, jelas saya.“

Selesai bertegur sapa mengenai keadaan masing-masing, cepat-cepat saya mengeluarkan semua buku-buku yang kami pinjam berikut kedua Kartu Anggota yang berwarna biru untuk diberikan kepada Frau Müller.

„Oh…ya Frau Müller, saya juga ingin membayar uang iuran“ kata saya.

„Sebentar saya check dulu !“ jawabnya. Terlihat Frau Müller memeriksa Kartu Anggota Perpustakaan dari kedua anak saya.

„Anda cukup membayar € 5,50.- saja karena putra anda sudah tidak pernah datang lagi untuk meminjam buku disini“ jelas Frau MüllerHm ... cukup murah bukan ?. 

Setiap anak membayar € 5,50.- per tahun dan diperbolehkan meminjam buku sebanyak 30 buku per bulan, jangka waktu peminjaman buku sangat fleksibel asal tidak hilang, kalau hilang kita harus mengganti dengan buku yang sama atau yang mirip-mirip themanya. 

Warga desa, kalau meminjam buku tidak pernah lama-lama dan mereka juga tidak pernah pinjam buku banyak-banyak seperti saya..he...he…

Hampir setiap minggu mereka ke Perpustakaan yang memang kebetulan hanya buka seminggu sekali, pada hari Rabu dari jam 14:00 sampai jam 18:00.

"Bagian Buku Tingkat SD, SMP dan SMA"

1309604508958231038
1309604508958231038

Perhitungan saya adalah waktu pulang-pergi ke Perpustakaan, rythmus membaca anak-anak yang memerlukan waktu yang lebih lama dari orang dewasa, dan saya sendiri tidak pernah memaksa anak-anak saya harus membaca cepat-cepat karena bagi saya membaca haruslah dalam keadaan santai dan tenang oleh karena itu kami meminjam buku lebih banyak dan mengembalikannya juga lebih lama (max. 2 bulan).

Tahun lalu saya membayar € 11.- untuk kedua anak saya, karena putra saya yang pertama sudah membaca hampir semua buku yang ada untuk anak-anak seumurnya, dia lebih suka menjadi anggota Perpustakaan di kota yang lebih besar yang terletak tidak terlalu jauh dari desa kami. Disana, perbendaharaan buku-bukunya sangat lengkap, mulai dari buku cerita, sekolah, hiburan, ketrampilan dll.

Kebijaksanaan yang diambil oleh Frau Müller mengenai pembayaran iuran tahun ini sangatlah bijaksana dan adil….bukan ? hanya € 5,50.- tanpa pembatalan keanggotaan dari putra saya.

Coba bayangkan: keuntungan yang saya dapat dengan menjadi anggota Perpustakaan ini; maksimum 30 buku/bulan dengan biaya € 5,50.-/tahun sedangkan kalau kita ingin membeli buku baru misalnya saja buku cerita anak-anak, minimum saya harus membayar € 5.-/buku. untuk saya yang mempunyai 3 orang anak yang semuanya kutu buku, dengan adanya service Perpustakaan Desa, kami benar-benar bisa menghemat.

Kerjasama antara Taman Kanak-Kanak dan Perpustakaan

"Pojok untuk Anak-anak Balita"

13096047281196010387
13096047281196010387
 


Kebiasaan menjadi anggota Perpustakaan dimulai dari anak-anak berusia Taman Kanak-Kanak.

Di tahun pertama anak-anak terdaftar di TK, mereka diajak berkunjung ke Perpustakaan, disana mereka mendapat ceramah kecil dari Ketua Perpustakaan tentang apa dan bagaimana Perpustakaan tersebut, kemudian setiap anak dikasih secarik kertas ukuran A4 dan diminta untuk menggambar dengan thema yang sudah ditentukan.

Pada kunjungan pertama, anak-anak belum diperbolehkan untuk meminjam buku karena waktu yang tersedia untuk perkenalan cukup memakan waktu.

Dua minggu kemudian (waktu kunjungan ke Perpustakaan untuk anak-anak TK adalah setiap dua minggu sekali) anak-anak datang lagi ke Perpustakaan.

Kali ini programnya adalah: setiap anak menerima satu tas kain dari bahan katun tanpa motiv. lalu anak-anak diminta untuk menggambar bebas dengan Crayon diatas tas tsb dan diberi nama masing-masing.

Tas kain yang telah digambar akan dipergunakan untuk menyimpan/membawa buku yang mereka pinjam dan menjadi kenang-kenangan dari Perpustakaan untuk anak-anak.


"Kaset Rekorder Lagu dan Cerita untuk Anak-anak"

1309604561556734409
1309604561556734409


Setiap anak TK hanya diperbolehkan meminjam satu buku saja dan harus dikembalikan dalam waktu dua minggu, pada saat mereka mengunjungi kembali perpustakaan. Jadi tidak boleh sengaja-sengaja mengembalikan sendiri dengan diantar oleh orang tua diluar jam sekolah TK.

Dengan cara ini anak-anak diajarkan bagaimana caranya menjaga buku pinjaman dengan baik dan disiplin waktu dalam membaca buku yang dalam hal ini sudah tentu masih dibantu oleh orang tua mereka masing-masing.

Semuanya ini berlangsung selama tiga tahun dan tanpa dipungut bayaran sepeserpun.

Setelah anak-anak masuk Sekolah Dasar (di Jerman SD hanya 4 tahun) kebiasaan mengunjungi Perpustakaan tidak ada lagi. 

Seandainya orang tua ingin agar anak-anak mereka melanjutkan kebiasaan ini maka mereka harus mendaftar menjadi anggota Perpustakaan sendiri.

Kita kembali lagi ke Frau Müller dan pekerjaannya; saya mengenal Frau Müller semenjak saya menjadi anggota Perpustakaan tersebut enam belas tahun y.l, beliau sangat sabar, menguasai dengan sangat baik pekerjaannya, sangat praktis dan tidak cerewet, maksud saya tidak cerewet adalah, beliau berbicara sangat pelan dan tidak bertele-tele ... he … he …saya rasa memang pekerjaannya yang menuntut beliau tidak cerewet karena kalau kita berada di Perpustakaan, kita dituntut harus tenang … wong namanya juga tempat baca. 

Perpustakaan Desa ini merupakan satu dari dua cabang milik Perpustakaan Pusat yang berada di kota tetangga. Jumlah keseluruhan buku dari ketiga Perpustakaan tersebut sebanyak 41.000 yang selalu berputar dari satu Perpustakaan ke Perpustakaan lainnya. 

Selain buku-buku literatur untuk pembaca tua dan muda juga buku-buku belletristik, bestseller dan buku-buku pelajaran untuk berbagai ilmu. Ada juga Pop-CD, Klasik-CD, Computer CD.

"Rak Majalah"

13096071141333478040
13096071141333478040


Harga iuran lengkapnya per tahun:

Untuk orang Dewasa sebesar € 11.-; Anak-anak/Remaja € 5,50; dan untuk Keluarga € 22.-

Kalau tidak punya Internet di rumah, biaya penggunaan jasa Internet per jam € 2,55

Jam buka Perpustakaan cabang yang kedua, 3 kali per minggu dan Perpustakaan Pusat setiap hari kecuali hari Senin dan Minggu.

Perpustakaan juga menerima sumbangan buku-buku dan majalah dari masyarakat

Dengan usaha yang saling bahu membahu antara masyarakat dan para pegawai administrasi kota, cita-cita meningkatkan kepandaian masyarakat dengan melalui bacaan tercapai.

Untuk Tanah Airku Indonesia, saya optimis seandainya para ketua RT dan RW saling bersatu dan bekerja sama dengan masyarakat se Kelurahan mendirikan Perpustakaan Rakyat untuk tingkat Kelurahan, cita-cita untuk membudayakan kebiasaan membaca dikalangan masyarakat pasti akan tercapai ... semoga ! 

Bagaimana pendapat para pembaca sekalian ?

Sumber Gambar: Koleksi Pribadi 


Repost, 2 Juli 2011


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun